Era Digital dan Perang Melawan Syahwat Online

Syahroni

Kabartabligh.com

PDKT #9

Era Digital dan Perang Melawan Syahwat Online


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Di era digital ini, tantangan terbesar umat Islam bukan hanya malas ibadah atau jauh dari masjid, tetapi serangan syahwat yang masuk melalui layar: konten pornografi, aurat di media sosial, fantasi digital, hingga chatting yang menggoda. Semua itu hadir cukup dengan satu sentuhan jari. Tanpa sadar, dosa bisa tercatat hanya dalam hitungan detik.

Allah ﷻ telah memperingatkan:

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَـٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang-orang beriman agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
(QS. An-Nur: 30)

Allah mengetahui setiap klik, setiap video yang ditonton, setiap gambar yang dipandangi lama, bahkan meskipun hanya kita dan layar.

Inilah panggung ujian keimanan sesungguhnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

لأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالَ جِبَالِ تِهَامَةَ بَيْضَاءَ، فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Akan ada kaum dari umatku datang pada hari kiamat dengan amal kebaikan sebesar Gunung Tihamah, namun Allah jadikan semuanya debu.”
(HR. Ibnu Majah)

Kenapa amal mereka gugur? Karena berbuat dosa secara sembunyi-sembunyi, merasa aman dari pengawasan Allah.

Hari ini, HP di tangan bisa jadi gerbang pahala atau neraka. Kita harus berani memilih: menjadi pejuang digital yang menjaga pandangan dan hati, atau menjadi korban yang hanyut dalam arus syahwat tanpa batas.

Tips sederhana untuk perang melawan syahwat online:

  1. Isi timeline dengan hal-hal yang halal dan bermanfaat

  2. Unfollow akun yang memancing syahwat dan maksiat

  3. Jaga waktu sendirian, saat itulah syaitan paling agresif

  4. Perbanyak istighfar dan doa agar hati dikukuhkan

Mari jadikan internet sebagai ladang dakwah dan amal jariyah, bukan tempat maksiat yang menggugurkan seluruh kebaikan kita.

Jihad hari ini bukan hanya di medan perang, tetapi melawan diri sendiri di depan layar demi menjaga kemuliaan sebagai seorang muslim.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syahroni Nur Wachid 

Koordinator Dakwah Digital

Majelis Tabligh PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *