Jujur dan Amanah: Fondasi Kepercayaan Umat

Syahroni

Kabartabligh.com

PDKT #13

Jujur dan Amanah: Fondasi Kepercayaan Umat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kejujuran dan amanah adalah dua sifat mulia yang membangun kepercayaan, menguatkan hubungan sosial, serta menjadi ciri utama seorang muslim sejati. Dua sifat ini bahkan menjadi karakter yang paling menonjol pada diri Rasulullah ﷺ sehingga mendapat gelar Al-Amîn  yang terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi.

Allah ﷻ mengingatkan dalam Al-Qur’an:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)

Kejujuran bukan hanya dalam ucapan, tetapi juga dalam niat, perbuatan, dan komitmen. Begitu pula amanah, bukan sekadar menjaga titipan, tetapi melaksanakan tugas, menepati janji, dan memegang kepercayaan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.”
(HR. Ahmad)

Betapa tingginya kedudukan amanah sehingga ia menjadi ukuran keimanan seseorang. Bahkan, Rasul ﷺ menggambarkan tanda-tanda munafik sebagai lawan dari sifat amanah:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai muslim yang hidup di era digital, amanah dan jujur juga harus muncul dalam dunia maya:

  • Jujur dalam menyampaikan informasi

  • Tidak menyebar hoaks atau fitnah

  • Amanah menjaga data dan privasi

  • Tidak mengambil hak digital orang lain (plagiat, bajakan)

Keberkahan hidup akan muncul jika kepercayaan terjaga. Sebaliknya, hidup akan sempit bila dipenuhi kebohongan dan pengkhianatan.

Mari menjadikan kejujuran sebagai mahkota diri, dan amanah sebagai buah dari akhlak mulia, agar kita termasuk hamba yang dicintai Allah dan manusia.

Semoga Allah menjadikan kita bagian dari golongan yang jujur, amanah, dan terpercaya di mana pun berada.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dari sahabatmu,
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital

Majelis Tabligh PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *