Marhaban Yaa Ramadhan, Menyambut Musim Semi-nya Orang Beriman

ramadhan

Kabartabligh.com

Kultum Ramadhan :  Ustadz H. Sugeng Prihatin, S.H.

Puji Syukur kepada Allah
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi panutan, Rasulullah Muhammad ﷺ, Aamiin.

Jama’ah Rahimakumullah

Kita kembali memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

“Setiap amal kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan diganjar 10 hingga 700 kali lipat. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.'” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, kita memahami bahwa puasa memiliki kedudukan istimewa dengan pahala yang langsung diberikan oleh Allah tanpa batas. Orang yang berpuasa akan bergembira ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Allah kelak.

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Selain itu, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi kabar gembira bagi kita semua. Di bulan Ramadhan, pintu surga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup rapat-rapat, dan setan-setan dibelenggu.

Menyambut Ramadhan dengan Amal Shalih

  1. Perbanyak Amal Shalih
    Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk meningkatkan amal kebaikan, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memberi makan kepada orang yang berpuasa.

    “Barangsiapa memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikitpun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

  2. Menjaga Diri dari Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa
    Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Puasa adalah perisai. Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka jangan berkata kotor, jangan berbuat keji. Jika ada yang mencaci atau mengajaknya bertengkar, maka katakanlah, ‘Aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Selain menahan lapar dan haus, kita juga harus menjaga lisan, perbuatan, dan hati agar tetap bersih di bulan yang mulia ini.

Jama’ah Rahimakumullah, bulan Ramadhan adalah musim semi bagi orang beriman, di mana segala amal kebaikan dilipatgandakan, doa-doa diijabah, dan ampunan Allah terbuka lebar. Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya agar menjadi pribadi yang bertakwa dan mendapatkan ridha Allah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *