Menjadi Hamba yang Selalu Diawasi Allah
PDKT #8
Menjadi Hamba yang Selalu Diawasi Allah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salah satu fondasi utama dalam membangun pribadi beriman adalah keyakinan bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita di manapun berada. Keyakinan ini disebut muraqabah, yaitu merasakan kedekatan dan pengawasan Allah sehingga hati selalu waspada, pikiran terarah, dan tindakan terjaga.
Allah ﷻ berfirman:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada.”
(QS. Al-Hadid: 4)
Ayat ini bukan hanya menjelaskan bahwa Allah Maha Tahu, tetapi juga bahwa Allah dekat dengan hamba-Nya. Kedekatan ini seharusnya membuat kita lebih beradab dalam menjalani hidup: lebih hati-hati menjaga lisan, lebih serius menundukkan pandangan, lebih jujur dalam bekerja, dan lebih ikhlas dalam beribadah.
Rasulullah ﷺ menegaskan keimanan kepada Allah yang selalu mengawasi dalam sebuah hadits tentang ihsan:
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Muslim)
Inilah derajat tertinggi dalam ibadah bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi menjalankan ibadah penuh rasa diawasi, rasa dekat, rasa cinta kepada Allah. Orang yang mencapai derajat ihsan akan benar-benar berubah dalam hidupnya. Ia tidak butuh pujian untuk berbuat baik, dan tidak perlu takut kepada manusia untuk meninggalkan maksiat.
Hari ini kita hidup di era digital semua aktivitas bisa terekam, dipantau, dievaluasi. Namun sesungguhnya, jauh sebelum teknologi hadir, Allah telah mencatat setiap amal manusia tanpa kecuali.
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada satu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat yang selalu siap (mencatat).”
(QS. Qaf: 18)
Karenanya, mari kita jadikan rasa diawasi Allah sebagai motivasi terbaik untuk memperbaiki diri. Jangan hanya baik saat dilihat manusia. Justru kualitas iman terlihat ketika kita sendirian.
Semakin kuat muraqabah kita, semakin mudah meninggalkan dosa dan semakin ringan melakukan kebaikan. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk lebih dekat kepada Allah karena Dia selalu dekat kepada kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital
Majelis Tabligh PDM Surabaya

