Menyebar Salam & Kedamaian: Kunci Persaudaraan Sejati
Menyebar Salam & Kedamaian: Kunci Persaudaraan Sejati
PDKT #18
Pesantren Digital Kabar Tabligh
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kabartabligh.com – Masyarakat yang damai tidak tercipta dari kekuatan fisik, bukan juga dari kemewahan atau jumlah penduduknya, tetapi dari hati yang saling mencintai dan menghormati. Salah satu amalan paling sederhana namun luar biasa besar dampaknya adalah menyebarkan salam. Salam bukan hanya sekadar sapaan, tetapi doa, penghormatan, dan simbol kedamaian yang diajarkan Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim)
Salam bukan sekadar ucapan, tetapi bentuk kebaikan sosial. Ketika kita mengucapkan Assalamu’alaikum, kita sedang mendoakan keselamatan, rahmat, dan keberkahan untuk saudara kita. Doa ini menghapus permusuhan, menumbuhkan cinta, dan mempererat ukhuwah.
Allah ﷻ berfirman:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوْهَا
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan (salam), maka balaslah dengan yang lebih baik atau yang serupa.”
(QS. An-Nisa’: 86)
Ayat ini mengajarkan bahwa salam adalah hak sesama muslim, dan membalasnya dengan lebih baik adalah bentuk kebaikan hati. Bayangkan jika setiap pertemuan, setiap perbedaan pendapat, setiap langkah awal komunikasi dibuka dengan doa keselamatan betapa banyak masalah akan mereda.
Namun realitanya hari ini, sebagian manusia lebih cepat menyebarkan kebencian daripada salam. Media sosial penuh caci maki, komentar saling menjatuhkan, dan amarah yang dilepas tanpa kendali. Di tengah kondisi ini, menyebarkan salam menjadi amalan yang sangat bernilai. Jika salam hidup, kedamaian akan tumbuh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتّٰى تُؤْمِنُوْا، وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتّٰى تَحَابُّوْا، أَوْلَآ أَدُلُّكُمْ عَلٰى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ اَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan tidak akan beriman hingga saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim)
Maka jangan tunggu suasana sempurna untuk memulai salam. Mulailah dari keluarga, tetangga, jamaah masjid, hingga di dunia digital: balas komentar dengan doa, sapa saudara dengan kebaikan, dan jadilah penyebar damai, bukan pemicu konflik.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang membawa kesejukan di mana pun berada.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital
Majelis Tabligh PDM Surabaya

