Menyiapkan Kader Ulama Tarjih Muhammadiyah di Makassar

Kabartabligh.com – Dalam upaya menyiapkan generasi ulama tarjih yang kompeten, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menyelenggarakan Pelatihan Kader Tarjih Nasional di Makassar. Pelatihan ini merupakan bagian dari ikhtiar strategis untuk memperkuat kapasitas intelektual dan spiritual kader-kader muda Muhammadiyah, khususnya dalam memahami dan mengimplementasikan manhaj tarjih sebagai kerangka pemikiran keislaman yang khas.

Pelatihan ini bertujuan tidak hanya menyiapkan ketersediaan kader ulama tarjih, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam serta keterampilan praktis mengenai metodologi tarjih Muhammadiyah. Para peserta dibekali dengan kemampuan untuk memahami Al-Qur’an dan hadis melalui pendekatan bayani, ta’lili, dan taufiqi, serta ditantang menghasilkan draft fatwa dalam kelompok.

Dr. Ghoffar Ismail, Kamis (29/5/2025) salah satu pemateri utama dalam pelatihan ini, menyampaikan pentingnya memahami manhaj tarjih tidak hanya sebagai metode pengambilan hukum, tetapi juga sebagai panduan berpikir yang moderat, rasional, dan relevan dengan konteks zaman. “Manhaj tarjih adalah warisan intelektual Muhammadiyah yang terus dikembangkan agar tetap responsif terhadap dinamika kehidupan umat,” ujarnya.

Selama empat hari, peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dari ta’aruf dan kontrak belajar, pretest, materi-materi pokok seputar manhaj tarjih, praktik bertarjih, hingga penyusunan rencana tindak lanjut. Pelatihan ditutup dengan sesi evaluasi dan posttest guna mengukur pemahaman peserta.

Salah satu keunikan pelatihan ini adalah sesi praktik bertarjih, di mana peserta dibagi ke dalam kelompok yang membahas isu-isu ibadah dan muamalah. Draft fatwa yang dihasilkan selanjutnya akan disidangkan secara daring, sebagai bagian dari proses pembelajaran yang aplikatif.

Tak hanya diisi dengan kegiatan intelektual, pelatihan ini juga dilengkapi dengan kegiatan penunjang seperti ibadah berjamaah, kultum Tanwirul Qulub, hingga aktivitas outbound yang memperkuat semangat kebersamaan dan jiwa kepemimpinan.

Pelatihan ini juga memanfaatkan instrumen berbasis digital dengan Google Form, mulai dari pengisian biodata peserta, pretest, posttest, hingga evaluasi materi. Ini menunjukkan komitmen pelaksana untuk mengadopsi pendekatan yang sistematis dan modern dalam proses pelatihan kader ulama tarjih.

Kegiatan yang berakhir pada 31 Mei 2025 ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan menjadi model pelatihan yang berkelanjutan untuk menjawab tantangan pemikiran Islam modern di tengah dinamika sosial keumatan.

Penulis Syahroni Nur Wachid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *