Muhammadiyah Sidang Tarjih : Antara Hak Tolak Operasi dan Kewajiban Berobat

sidang tarjih

Kabartabligh.com – Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah sukses menggelar sidang tarjih perdananya secara hybrid pada Jumat, 25 Juli 2025. Pertemuan penting ini mempertemukan tim ahli fatwa, kader tarjih, dan pendamping dari berbagai wilayah untuk membahas dua isu krusial yang berkaitan dengan fikih kontemporer dan ibadah.

Sidang yang dimulai tepat pukul 13.00 WIB ini dibuka secara resmi oleh Ketua Sidang, Dr. H. Ruslan Fariadi AM., S.Ag., M.S.I. Hadir secara luring di Aula Lantai 1 Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta dan daring melalui Zoom Teleconference, acara ini diikuti oleh Tim Fatwa MTT PP Muhammadiyah, Asistensi Tim Fatwa, Peserta Pelatihan Kader Tarjih Tingkat Nasional Batch I, serta Pendamping Peserta Pelatihan Kader Tarjih Nasional Batch I.

Dua agenda utama yang menjadi fokus pembahasan dalam sidang ini adalah:

  1. Hukum Salat Tahajud Setelah Salat Tarawih
  2. Menolak Operasi yang Bisa Menyelamatkan: Bunuh Diri atau Hak Pasien?

Pembahasan pertanyaan kedua, mengenai penolakan operasi medis, diawali dengan presentasi dari Kelompok 2 Bidang Muamalah. Anggota kelompok ini termasuk Muktashim Billah (MTT PWM SulSel), Agri Kurniawan Setyajidi (MTT PWM Papua), dan Syahroni Nur Wachid W. (MTT PWM Jawa Timur).

Meskipun semula dijadwalkan oleh Ustaz Dr. Muktashim Billah, kendala koneksi internet yang kurang stabil membuatnya digantikan oleh Ustaz Syahroni Nur Wachid. Ustaz Syahroni menyampaikan materi terkait pertanyaan dari dr. Alfan Syah Putra Nasution, Sp.BS, dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pertanyaan ini menyoroti dilema etis dan hukum Islam terkait penolakan bantuan kesehatan (misalnya operasi) oleh pasien atau keluarganya yang berpotensi fatal. Dr. Alfan Syah Putra Nasution ingin mendapatkan fatwa apakah penolakan ini dapat dianggap sebagai tindakan bunuh diri atau membunuh.

Syahroni Nur Wachid mengungkapkan pengalamannya dengan sedikit humor setelah presentasi, “Saya masih belajar, Ust… Tapi tadi rasanya kayak lagi disidang promosi doktor—minus toga, plus deg-degan!”

Sidang berlangsung dengan pembahasan yang mendalam dan produktif, menunjukkan komitmen Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menjawab tantangan zaman melalui ijtihad kontemporer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *