Pentingnya Bersikap Dermawan dan Menjauhi Sifat Kikir dalam Islam

Kabartabligh.com – Dalam Islam, akhlak mulia terhadap keluarga dan saudara merupakan fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang harmonis. Salah satu aspek utama dari akhlak ini adalah sikap dermawan dan menjauhi sifat kikir. Sikap dermawan tidak hanya mempererat hubungan kekeluargaan, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan ridha Allah SWT.
Dermawan dalam Perspektif Islam
Dermawan, atau dalam bahasa Arab disebut “sakhā'”, adalah sifat suka memberi dan berbagi dengan orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Sifat ini sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ، قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ…”
Artinya: “Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka…” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa sikap dermawan mendekatkan seseorang kepada Allah, sesama manusia, dan surga, serta menjauhkannya dari neraka.
Dermawan Terhadap Keluarga
Kedermawanan sebaiknya dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Memberikan nafkah yang cukup dan layak kepada istri dan anak-anak adalah kewajiban utama seorang suami. Dalam sebuah hadis, Aisyah RA menceritakan bahwa Hindun binti Utbah mengadu kepada Rasulullah SAW tentang suaminya, Abu Sufyan, yang kikir dan tidak memberikan nafkah yang cukup. Rasulullah SAW bersabda:
“خُذِي مَا يَكْفِيكِ وَوَلَدَكِ بِالْمَعْرُوفِ”
Artinya: “Ambillah sekadar yang mencukupi untukmu dan anakmu dengan cara yang baik.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa memberikan nafkah yang cukup kepada keluarga adalah kewajiban, dan menahan nafkah termasuk perbuatan kikir yang dilarang.
Keutamaan Bersikap Dermawan
Sikap dermawan memiliki banyak keutamaan, antara lain:
- Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda Allah SWT berfirman: “مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ…” Artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai…” (QS. Al-Baqarah: 261) Ayat ini menggambarkan bahwa infak di jalan Allah akan dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh ratus kali lipat.
- Membersihkan Diri dari Dosa Rasulullah SAW bersabda: “وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ” Artinya: “Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi) Sedekah dan kedermawanan dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Menjauhkan Diri dari Siksa Neraka Rasulullah SAW bersabda: “اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ” Artinya: “Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini mengajarkan bahwa meskipun dengan sedekah yang kecil, kita dapat terhindar dari siksa neraka.
Fenomena Kedermawanan di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia. Menurut laporan World Giving Index 2024, Indonesia menempati peringkat pertama dalam hal kedermawanan. Hal ini tercermin dari tingginya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan amal, seperti penggalangan dana untuk korban bencana, pembangunan fasilitas umum, dan bantuan kepada kaum dhuafa.
Kedermawanan ini tidak hanya terbatas pada lingkup keluarga, tetapi meluas ke masyarakat luas, menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam tentang kedermawanan telah tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Menjauhi Sifat Kikir dalam Islam
Sebaliknya, sifat kikir atau pelit (البخل, al-bukhl) sangat dicela dalam Islam karena dapat merusak hubungan kekeluargaan dan menimbulkan ketidakharmonisan dalam masyarakat. Kikir adalah sifat enggan mengeluarkan harta atau bantuan meskipun mampu. Sikap ini tidak hanya menyebabkan kebencian dari orang lain, tetapi juga menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًۭا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّۭ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۗ
“Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kekikiran itu) baik bagi mereka. Sebenarnya itu buruk bagi mereka. Apa yang mereka kikirkan akan dikalungkan di lehernya pada hari Kiamat…”
(QS. Ali ‘Imran [3]: 180)
Rasulullah SAW juga bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ، أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
“Jauhilah sifat kikir, karena umat sebelum kalian telah binasa karena sifat kikir. Sifat itu memerintahkan mereka untuk kikir, lalu mereka menjadi kikir. Sifat itu memerintahkan mereka untuk memutuskan tali silaturahmi, lalu mereka pun memutuskannya. Sifat itu memerintahkan mereka untuk berbuat kejahatan, lalu mereka pun berbuat kejahatan.”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Fenomena Kekikiran dalam Keluarga dan Masyarakat Saat Ini
Di era modern, sifat kikir dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya:
- Kurangnya Perhatian kepada Orang Tua dan Keluarga
Banyak anak yang sibuk dengan karier dan kehidupan pribadi hingga enggan membantu orang tua yang sudah lanjut usia. Padahal, dalam Islam, berbakti kepada orang tua, termasuk dalam aspek finansial, adalah kewajiban. - Minimnya Kepedulian Sosial
Sebagian masyarakat lebih fokus pada kesenangan pribadi dan enggan berbagi dengan saudara atau tetangga yang membutuhkan. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan sosial yang tajam. - Enggan Berdonasi dan Berzakat
Meskipun Islam mewajibkan zakat bagi yang mampu, masih banyak umat Islam yang enggan mengeluarkannya, padahal zakat adalah sarana membersihkan harta dan membantu mereka yang membutuhkan.
Manfaat Bersikap Dermawan
- Menjalin dan Menguatkan Silaturahmi
Orang yang suka berbagi akan dicintai oleh keluarganya, saudaranya, dan masyarakat sekitar. - Menambah Keberkahan dalam Harta
Rasulullah SAW bersabda: مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim) - Menghindarkan Diri dari Siksa Akhirat
Dengan berbagi, seseorang akan terhindar dari azab yang disebabkan oleh kekikiran dan ketidakpedulian terhadap sesama.
Islam sangat menganjurkan sikap dermawan dan melarang sifat kikir, terutama dalam lingkup keluarga dan saudara. Dengan berbagi, seseorang akan mendapatkan keberkahan hidup dan mempererat hubungan sosial. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha menjadi pribadi yang dermawan, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.