Rasakan Sampai Juragan, Program Unik dari Masjid Al-Huda Kertajaya

KABARTABLIGH.COM – Beralamat di Jl. Kertajaya IV A, Kertajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Masjid ini masuk dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dinaungi oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kertajaya, masuk dalam PCM Gubeng.
Masjid Al-Huda namanya. Kebetulan, Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya menggelar rapat periodik pada Senin (24/2/2025) di masjid tersebut. Ketua PRM Kertajaya, Andre Firmansyah, bersama dengan Ketua Takmir Masjid Al-Huda, Ruslan Efendi, menyambut ramah rombongan Majelis Tabligh.
Malam itu, beragam sajian disuguhkan sebagai bentuk keramahan kepada tamu. Ketua Majelis Tabligh PDM Surabaya, Imam Sapari, menyapa Ketua PRM dan Ketua Takmir Masjid Al-Huda saat memulai rapat.
“Kami di sini niatnya silaturahmi, sekalian menengok masjid-masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah di Surabaya. Mungkin Pak Andre dan Pak Ruslan bisa menceritakan program masjid ini?” sapa Imam Sapari ramah.
Ustadz Andre dengan semringah menerangkan bagaimana Masjid Al-Huda berusaha melayani umat. “Kami menyediakan program-program yang menarik. Program pertama, kami menggelar Rasakan, yakni Rabu Sabtu Makan-Makan yang kini sudah masuk bulan ketujuh. Awalnya kami di satu bulan pertama hanya diikuti lima orang. Itu saja pakai nasi bungkus. Kemudian, kami ubah metodenya menjadi prasmanan, kemudian jama’ah yang ikut menjadi 30 orang, dan kini stabil di angka 60 sampai 70 orang. Bahkan, sebulan terakhir mendekati 100 orang,” jelasnya.
Anggota Majelis Tabligh PDM Surabaya yang lain kemudian dibuat takjub oleh penjelasan Ustadz Andre.
Ketua Takmir Masjid Al-Huda, Ruslan Efendi, kemudian menimpali terkait program Rasakan tersebut. “Program ini sebenarnya adalah pengalihan dari Jumat berkah yang digelar setelah shalat Jumat. Kami berpandangan bahwa tanpa makan-makan pun, shalat Jumat di sini akan tetap ramai. Alhamdulillah, para donatur setuju kami menggelar program ini. Kemudian, selain makan-makan, juga akan ada tausiyah dari tokoh yang kami undang,” terangnya.
“Kemudian, kami juga memiliki program lain yakni Juragan, atau Jumat Rambut Ganteng. Ini berjalan dua bulan sekali, kami datangkan barberman yang memang sudah ahlinya, jadi bukan tukang cukur biasa. Motivasi kami menggelar program ini karena Nabi menganjurkan ketika menghadiri shalat Jumat, umat Islam itu memakai wewangian, rambut rapi, dan memakai baju terbaik,”Ustadz Andre menambahkan.
Ustadz Andre kemudian menuturkan program-program lain yang dilaksanakan oleh Masjid Al-Huda. Mulai dari bekam untuk jama’ah, khitan massal yang digelar tiap perayaan Milad Muhammadiyah, sampai bedah rumah.
“Untuk bedah rumah ini, kami baru laksanakan sekali, membantu tetangga sekitar atau jama’ah yang rumahnya perlu direnovasi,” jelas Ketua Takmir, Ustadz Ruslan.
Setelah rapat, penulis berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Ustadz Ruslan dan Ustadz Andre. Ketika ditanya bagaimana mendapat dana terkait program-program tersebut, mereka tersenyum.
“Jika mengandalkan kas masjid, yang pasti tidak akan terlaksana program-program ini. Semuanya datang dari berbagai arah, baik donatur maupun jama’ah sendiri. Setelah kami menggelar program-program ini, kotak infaq yang didapatkan masjid tiap Jumat Alhamdulillah meningkat 30-40 persen,” jelas Ustadz Andre. (*)