Saatnya Menjadi Pemenang, Meraih Predikat Takwa di Bulan Ramadhan

Kultum Ramadhan : Drs. H. Imron Rosyid
يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَكُوْنَ الْفَائِزِيْنَ وَنَحْصُلَ عَلَى لَقَبِ التَّقْوَى فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ
Hadirin yang kami hormati,
اَلْحُضُوْرُ الَّذِيْنَ نَحْتَرِمُهُمْ
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita sehingga kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِرَحْمَتِهِ وَهَدَايَتِهِ حَتَّى نَلْتَقِيَ مَرَّةً أُخْرَى بِشَهْرِ رَمَضَانَ
Shalawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, serta kepada keluarga dan sahabatnya.
اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Keutamaan Bulan Ramadhan
فَضَائِلُ شَهْرِ رَمَضَانَ
Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, penuh rahmat dan berkah. Dalam bulan ini terdapat berbagai keutamaan bagi umat Islam. Secara harfiah, Ramadhan berarti “panas membakar”, secara metaforis berarti membakar dosa-dosa yang telah diperbuat sebelumnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى mewajibkan puasa agar manusia menjadi orang yang bertakwa. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertakwa:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
فَضَائِلُ الصِّيَامِ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ
- Menumbuhkan Kecerdasan Emosi
يُرَبِّيْ الذَّكَاءَ الْعَاطِفِيَّ
Puasa melatih kita menahan diri dari hawa nafsu: makan, minum, dan amarah. Nabi ﷺ bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang haram, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari) - Mendidik Kejujuran
يُرَبِّي الصِّدْقَ
Puasa melatih kita jujur kepada diri sendiri dan kepada Allah. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari & Muslim) - Melatih Kedisiplinan
يُرَبِّيْ النِّظَامَ وَالْاِنْضِبَاطَ
Puasa mengajarkan disiplin waktu, misalnya berbuka di awal waktu dan sahur di akhir waktu. - Menumbuhkan Kecerdasan Intelektual
يُرَبِّي الذَّكَاءَ الْعَقْلِيَّ
Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Qur’an yang diawali dengan ayat:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.” (QS. Al-‘Alaq: 1)
Kesimpulan
اَلْخُلاَصَةُ
Pada kesempatan ini, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya agar kita bisa meraih kemenangan dan mendapatkan predikat takwa.
وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 10)
اَللَّهُمَّ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْفَائِزِينَ فِيْهِ، آمِيْنَ
“Ya Allah, pertemukanlah kami dengan Ramadhan dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menang di dalamnya. Aamiin.”