YONO dan Islam: Sekali Navigasi Hidup, Harus Bijak dan Bernilai Akhirat

Kabartabligh.com – Fenomena YONO (You Only Navigate Once) mulai menarik perhatian Gen Z. Berbeda dari YOLO yang mengajak hidup bebas dan impulsif, YONO menekankan kehidupan yang bijak, bermakna, dan terencana terutama dalam hal keuangan, gaya hidup, dan masa depan.
Menariknya, Islam sudah lebih dulu menawarkan panduan hidup sekali yang terarah dan penuh tanggung jawab. Jadi, kalau kamu ingin hidup cerdas dan berkualitas, Islam adalah kompas terbaikmu.
Islam dan Konsep YONO: Hidup Sekali, Jangan Sia-Sia
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.”
(QS. Al-Qashash: 77)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa hidup itu sekali, dan harus dinavigasi menuju akhirat, tanpa melupakan tanggung jawab di dunia. Inilah intisari dari YONO ala Islam.
5 Prinsip Islam untuk Hidup ala YONO yang Bijak dan Penuh Arti
1. Jangan Boros, Jangan Pelit – Hidup Seimbang
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا، إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara setan.”
(QS. Al-Isra’: 26–27)
Hidup bijak bukan berarti pelit, tapi juga bukan boros. Islam mengajarkan gaya hidup hemat dan penuh perhitungan.
2. Harta Itu Amanah dari Allah
وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَىٰكُمْ
“Berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang Dia karuniakan kepadamu.”
(QS. An-Nur: 33)
Semua yang kita miliki adalah titipan dari Allah, bukan hak absolut. Maka, gunakan harta dengan niat baik dan arah yang jelas.
3. Jangan Hidup Demi Gengsi
كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(QS. Al-A’raf: 31)
Islam menolak hidup yang hanya mengejar gaya dan validasi sosial. Prioritaskan fungsi, bukan penampilan.
4. Perencanaan dan Harapan Selalu Ada
وَلَا تَيْأَسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَيْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَـٰفِرُونَ
“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum kafir.”
(QS. Yusuf: 87)
Islam menanamkan harapan dan visi jangka panjang, karena hidup itu perjalanan sekali, bukan putaran ulang. Maka, navigasilah hidup dengan iman, harapan, dan perencanaan.
5. Investasi Dunia dan Akhirat
Rasulullah SAW bersabda:
“إِذَا مَاتَ ٱبْنُ آدَمَ ٱنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ”
“Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Jangan hanya investasi materi, tapi juga investasi spiritual: ilmu, amal, dan anak shalih itulah bekal sejati di navigasi kehidupan sekali ini.
Gen Z, YONO Bukan Cuma Gaya Hidup, Tapi Jalan Hidup
YONO menawarkan pesan penting: hidup hanya sekali, arahkan dengan bijak. Tapi Islam menyempurnakan itu: hidup hanya sekali, arahkan menuju ridha Allah.
Jadi, yuk navigasi hidupmu dengan iman dan ilmu.
Hiduplah bukan sekadar “berhasil”, tapi juga bermakna dan bertanggung jawab.