Akhlak kepada Orang Tua: Bersikap Santun dan Tidak Membantah

Kabartabligh.com – Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu ajaran utama dalam Islam yang menekankan pentingnya sikap santun dan tidak membantah. Allah SWT sangat menegaskan kewajiban berbuat baik kepada orang tua dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra: 23)
Ayat ini menegaskan larangan berkata kasar atau menunjukkan sikap tidak hormat kepada orang tua, bahkan sekadar mengucapkan kata ‘ah’. Sebaliknya, kita diperintahkan untuk berbicara dengan lemah lembut dan penuh hormat kepada mereka.
Selain itu, terdapat pula dalil-dalil lain yang menguatkan perintah berbakti kepada orang tua:
- QS. Al-Ankabut: 8
اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” - QS. Luqman: 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” - Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya kepada Rasulullah SAW: “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Rasulullah SAW menjawab: “Shalat pada waktunya.” Ia bertanya lagi: “Kemudian apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” - Hadits Riwayat Ahmad
Rasulullah SAW bersabda: “Ridha Allah terletak pada ridha orang tua dan murka Allah terletak pada murka orang tua.”
Fenomena Masa Kini
Namun, dalam realitas kehidupan modern, fenomena perubahan sikap anak terhadap orang tua menjadi perhatian serius. Salah satunya adalah fenomena “fatherless” atau ketiadaan peran ayah dalam keluarga. Menurut data United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2021, sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran ayah. Hal ini berdampak pada perkembangan emosional dan moral anak, termasuk dalam hal penghormatan dan ketaatan kepada orang tua.
Selain itu, perubahan paradigma pendidikan dalam keluarga juga memengaruhi sikap anak terhadap orang tua. Orang tua cenderung menganggap segala bentuk ketegasan dan kekerasan membahayakan psikologis anak, sehingga disiplin dalam keluarga menjadi longgar. Akibatnya, anak kurang memahami pentingnya sikap hormat dan santun kepada orang tua (rejogja.republika.co.id).
Kurangnya keterlibatan orang tua, terutama ayah, dalam pengasuhan juga berkontribusi pada sikap anak yang kurang santun. Psikolog dari Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa minimnya peran ayah dalam pengasuhan dapat menyebabkan anak tidak memiliki moral yang baik dan terlibat dalam kenakalan remaja (ugm.ac.id).
Solusi dan Harapan
Untuk mengatasi fenomena ini, diperlukan upaya bersama antara orang tua dan masyarakat. Orang tua perlu meningkatkan keterlibatan dalam pengasuhan dan memberikan teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Selain itu, pendidikan agama yang menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua harus ditanamkan sejak dini. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dengan akhlak yang mulia, menghormati, dan tidak membantah orang tua mereka.
Dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits di atas menegaskan pentingnya sikap santun kepada orang tua. Oleh karena itu, sebagai seorang anak, kita wajib menghormati dan tidak membantah mereka sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.