Berteman Asyik Hormati Guru, Biar Hidup Makin Epik!

Kabartabligh.com – Dalam Islam, akhlak mulia terhadap teman dan guru merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter individu yang beriman dan berilmu. Hubungan yang harmonis antara murid, guru, dan sesama teman tidak hanya memperkaya proses pembelajaran, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Al-Qur’an dan Hadis memberikan panduan jelas mengenai pentingnya menjaga akhlak dalam interaksi sehari-hari.

Akhlak Terhadap Guru

Guru memiliki peran sentral dalam menyampaikan ilmu dan membimbing murid menuju pemahaman yang benar. Oleh karena itu, menghormati dan memuliakan guru adalah kewajiban setiap murid. Imam al-Ghazali dalam karyanya “al-Adab fid Din” menekankan sepuluh adab murid terhadap guru, antara lain:

  1. Mendahului Berikan Salam: Seorang murid hendaknya mengucapkan salam terlebih dahulu kepada gurunya sebagai bentuk penghormatan.
  2. Tidak Banyak Berbicara di Depan Guru: Menjaga sikap tenang dan tidak mendominasi pembicaraan saat berada di hadapan guru.
  3. Berdiri Ketika Guru Berdiri: Menunjukkan rasa hormat dengan berdiri saat guru berdiri.
  4. Tidak Menyela atau Membantah Guru: Menghindari sikap yang dapat dianggap merendahkan atau menentang pendapat guru.
  5. Tidak Bertanya kepada Teman di Hadapan Guru: Mengajukan pertanyaan langsung kepada guru, bukan kepada teman, saat berada dalam majelis ilmu.
  6. Menjaga Ekspresi Wajah: Tidak mengumbar senyum atau tertawa berlebihan saat berbicara dengan guru.
  7. Tidak Menunjukkan Ketidaksepakatan Secara Terang-terangan: Jika memiliki pendapat berbeda, sampaikan dengan sopan dan tidak konfrontatif.
  8. Tidak Menarik Pakaian Guru: Menghindari tindakan fisik yang dapat dianggap tidak sopan, seperti menarik pakaian guru.
  9. Tidak Menanyakan Masalah di Tengah Perjalanan: Memberi ruang dan waktu bagi guru, tidak mengajukan pertanyaan saat guru sedang dalam perjalanan hingga tiba di tempat yang tepat.
  10. Tidak Banyak Mengajukan Pertanyaan Saat Guru Lelah: Memahami kondisi guru dan tidak memberatkannya dengan pertanyaan saat beliau membutuhkan istirahat.

Adab-adab ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya menghormati ulama sebagai pewaris para nabi:

“Hendaklah kamu semua memuliakan para ulama karena mereka itu adalah pewaris para nabi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *