Dari Mimbar ke Medsos: Ini Strategi Dai Muda Memakmurkan Masjid

KABARTABLIGH.COM – Peran dai muda dalam memakmurkan masjid menjadi krusial di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Tantangan zaman menuntut pendekatan dakwah yang tidak hanya relevan, tetapi juga inspiratif bagi generasi digital-native. Maka, memakmurkan masjid tidak cukup hanya dengan meramaikan shaf salat, tetapi juga menjadikannya sebagai pusat peradaban umat.

Pertama, dai muda perlu memahami karakteristik generasi saat ini yang lahir dan tumbuh bersama teknologi digital. Hal ini menuntut mereka untuk mampu menyampaikan nilai-nilai Islam dengan gaya yang komunikatif, segar, dan menyentuh realitas kehidupan remaja.

Kedua, platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram Live harus dimanfaatkan secara maksimal sebagai media dakwah. Konten dakwah singkat, visual, dan mudah dibagikan berpotensi menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya.

Ketiga, masjid harus menjadi ruang terbuka bagi diskusi tematik yang relevan, seperti kesehatan mental, pilihan karier, dan pergaulan. Pendekatan ini membuka ruang dialog yang sehat antara nilai-nilai keislaman dan dinamika kehidupan modern.

Keempat, kegiatan berbasis minat dan bakat seperti workshop kreatif, komunitas hobi Islami, hingga program Da’i-preneurship perlu dikembangkan. Dengan begitu, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga wadah pertumbuhan personal dan sosial bagi anak muda.

Kelima, investasi dalam pembinaan dai muda adalah langkah strategis untuk masa depan. Mereka adalah ujung tombak dakwah yang mampu menjembatani generasi dan merevitalisasi fungsi masjid sebagai pusat keberkahan dan pembinaan umat.

Sudah saatnya masjid dikelola dengan semangat inovasi dan kepemimpinan muda yang transformatif. Dengan peran aktif dai muda, masjid akan kembali menjadi magnet spiritual dan sosial bagi masyarakat. (*)

Penulis Imam Sapari Editor Wildan Nanda Rahmatullah