Generasi Muda dan Masjid: Tantangan dan Harapan dalam Dakwah


KABARTABLIGH.COM – Anak muda saat ini semakin dijauhkan dari masjid. Tak heran, warung kopi kini lebih ramai dibandingkan rumah ibadah.
Hal ini disampaikan oleh anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dicky Syadqamullah, SHI., MHES, dalam Akademi Muballigh Muda Muhammadiyah atau Da’i Camp Angkatan I, yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya. Acara ini berlangsung pada Jumat-Sabtu (21-22/2/2025) di Villa Narwastu, Pacet, Mojokerto.
“Jangan heran, misionaris saat ini tidak lagi menargetkan orang-orang tua. Mengapa? Karena dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, mereka sudah tidak produktif lagi. Justru anak-anak mudalah yang menjadi target, karena merekalah yang kelak dapat mempengaruhi yang lainnya,” ungkap Dicky.
Sebagai muballigh, lanjutnya, seseorang harus memiliki hati yang terikat dengan masjid. “Generasi muda adalah agent of change atau agen perubahan. Mereka adalah penerus masjid yang akan menggantikan generasi tua untuk menghadapi tantangan di masa modern yang penuh tantangan ini,” ujarnya.
Dicky juga menekankan bahwa peran anak muda dalam dakwah sangatlah besar. “Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa hati anak muda itu lembut. Dalam sejarahnya, mayoritas pengikut dakwah Rasulullah berasal dari kalangan anak muda, sementara generasi tua justru banyak yang menentang beliau,” jelasnya.
Menutup materinya, Dicky mengajak generasi muda untuk menghidupkan masjid dan membuat jamaah merasa nyaman. “Jika kalian melihat anak-anak kecil bermain di masjid, biarkan mereka merasa nyaman. Jangan dimarahi! Karena jika bukan mereka, siapa yang akan meneruskan perjuangan di masjid kita?” pungkasnya.