Gerakan Kristenisasi Gaya Baru di Indonesia
GERAKAN KRISTENISASI GAYA BARU DI INDONESIA
Abu Deedat Syihabuddin[1]
Berbicara misi kristen didalam melakukan pemurtadan / kristenisasi, dalam tinjauan kitab suci Bible, ada beberapa ayat yang dijadikan dasar pijakan oleh para evangelis/missionaris untuk menaburkan benih-benih Kristen, antara lain:
- Dasar Gerakan Kristenisasi Sebagai Amanat Agung Yesus Sbb :
“Kata Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19).
“Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15).
Metode menghalalkan segala cara dan tipuan yang dipakai, ada legalitas hukumnya dari Bibel, yaitu:
“Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Roma 5:20).
“Kata Paulus: Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?” (Roma 3:7).
19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. 20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. 21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.. (I Korintus 9:19-23).
Peta Kristenisasi
Daftar negara-negara yang harus dikristenkan yaitu negara yang ada di Asia dan Afrika sbb :
- Apa Yang Dimaksud dengan “JENDELA 10/40”?
Pusat dari suku-suku terabaikan dunia hidup di sebuah jendela berbentuk segi empat. Kawasan itu adalah sebuah sabuk yang terbentang dari Afrika Barat sampai Asia, berada di antara 10 sampai 40 derajat \Lintang Utara garis Khatulistiwa. Jika kita bersungguh-sungguh menyediakan kesempatan bagi setiap orang dan kota untuk mengalami kasih, kebenaran, dan kuasa keselamatan Yesus Kristus, kita tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa kita harus berpusat pada bagian bumi ini, yang kita sebut Jendela 10/40.
Gerakan pelayanan ini dikenal dengan istilah “Jendela 4-14”. Anak Bersinar Bangsa Gemilang merupakan sebuah seruan agar selama 10 tahun mendatang (2010-2020), gereja dan pemimpin kristen menjadikan anak-anak dan remaja sebagai prioritas utama dalam pelayanan ( Kristenisasi pen).
- Tujuan Jendela 4/14 didirikan :
Dr. Luis Bush, pendiri Inisiatif Jendela 10/40 di tahun 90-an, mengembangkan inisiatif baru di awal abad ini. Namanya adalah Jendela 4/14. Inisiatif yang pertama memilih daerah geografis di dunia, antara 10 dan 40 derajat lintang utara dimana terletak jumlah penduduk yang besar yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus. Banyak pekerjaan misi yang telah dilakukan oleh organisasi misi untuk menjangkau orang-orang yang tinggal di jendela ini.
Jendela 4/14 memilih golongan demografis orang-orang antara usia empat dan empat belas, usia dimana 85% orang yang menerima Tuhan Yesus membuat keputusan untuk terus mengikuti Dia. Karena anak-anak dan anak-anak muda sangat siap untuk bertumbuh secara spiritual, gerakan Jendela 4/14 berusaha untuk menjangkau mereka untuk kepentingan Injil Tuhan dengan menggunakan berbagai macam cara dan pendekatan.
Jendela 4/14 adalah sebuah istilah untuk menyebut orang-orang dalam kelompok usia 4 hingga 14 tahun, atau usia anak dan remaja. Sekitar 1,86 miliar atau 27% penduduk dunia berada dalam kelompok usia ini. Kelompok masyarakat yang perlu dijangkau dan yang paling terbuka dalam Jendela 10/40 (wilayah suku-suku yang paling terabaikan dari Injil di dunia) sebagian besar berusia antara 4 sampai 14 tahun. Data Biro Pusat Statistik mencatat bahwa sekitar 20% penduduk Indonesia berusia 4-14 tahun.
- JENDELA 4/14 Penting Dan Genting Bagi Penginjilan
Anak dan remaja merupakan kelompok yang paling terbuka terhadap Injil. Hasil suatu riset yang dilakukan MARC menunjukkan bahwa 85% orang di Amerika Serikat (AS) yang memberi hidup mereka kepada Kristus, melakukannya pada usia 4-14 tahun. Dan Brewster, Direktur untuk Riset dan Kebijakan Compassion International, dalam penelitiannya di luar AS mendapati bahwa sekitar 60% menerima Kristus pada usia tersebut.
Kebanyakan orang memutuskan sikap mereka terhadap Yesus sebelum mereka memasuki usia SLTA. Maka dari itu …Penting sekali membimbing seseorang untuk menerima Kristus ketika mereka muda.Kita membiayai 308.000 orang misionaris yang bekerja di luar Amerika Serikat
Rumusan Tokoh – tokoh kristen dunia :
Dr.H. Berkhof dan I.H. Enklaar
“Boleh kita simpulkan, bahwa Indonesia adalah suatu daerah Pekabaran Indjil yang diberkati Tuhan dengan hasil yang indah dan besar atas penaburan bibit Firman Tuhan… Pelaksanaan tugas raksasa itu selajaknya djangan hanya didjalankan dengan perkataan sadja tetapi djuga dengan perbuatan. … Dengan segala djalan dan daja upaja ini Geredja Jesus Kristus hendak bergumul untuk merebut djiwa-raga bangsa Indonesia dari tjengkeraman kegelapan rohani dan djasmani, supaja djalan keselamatan jang satu2nya dapat dikenal dan ditempuh oleh segenap rakjat.” (H. Berkhof dan I.H. Enklaar, Sedjarah Geredja, (Djakarta: Badan Penerbit Kristen, 1962),
Seruan Paus Yohanes Paulus II
Sementara itu Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan himbauan ”Pope Calls on Catholic to Spread Christianity”.
Dalam surat edarannya yang terbaru Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan fatwa gerejani agar kaum Katholik mengambil tindakan untuk menyebarkan ajaran Katholik. Dia menegaskan pentingnya melakukan Kristenisasi terhadap semua bagian dunia, termasuk negeri-negeri di mana hukum Islam melarang perpindahan agama. Sri Paus menekankan agar negara-negara Islam, demikian juga negara-negara lainnya, agar segera mencabut peraturan-peraturan orang Islam memeluk agama lain tanpa menyebut nama negara secara langsung. Sri Paus menyinggung negara-negara Timur Tengah, Afrika dan Asia di mana para missionaris ditolak kehadirannya, kepada mereka Paus menyerukan “ Open Thedoors To Christ “ ( bukalah pintu untuk Kristus).
Alb Ckruyt & Ojh Graaf van Limburg Stirum
Kristenisasi merupakan faktor penting penjajahan & Zending Kristen merupakan rekan sepersekutuan bagi pemerintah kolonial.
Pdt. Ioanes Rakhmat membenarkan adanya kristenisasi yang dilakukan oleh Kelompok Kristen Fundamentalis sebagai-berikut :
Mereka Bermental triumfalistik ekspansionistik .Para penganut fundamentalisme Kristen memandang versi agama Kristen mereka sebagai versi agama yang paling unggul, paling benar, paling baik, jika dibandingkan dengan agama-agama lain non-Kristen dan versi-versi lain agama Kristen; dan, karena keunggulan ini, mereka memandang versi agama Kristen mereka bagaimana pun juga harus disebarkan ke seluruh tempat di bumi, dengan mengeliminir agama-agama lain non-Kristen dan menjadikan orang-orang non-Kristen bertobat, pindah agama, masuk agama Kristen versi mereka.
Pendeta Dr. Martin Sinaga, dosen Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta.
Dalam artikel di majalah Pantau, dia menyatakan bahwa Kristenisasi bukan ilusi dan itu sungguh-sungguh terjadi. “Pada awalnya misi Kristenisasi dibebani oleh pemerintah kolonial yang didukung Belanda, tapi kurang berhasil. Selanjutnya, misi ini dibebani oleh negara-negara terutama Amerika Serikat, yang sulit dipungkiri punya media dan uang untuk melancarkan misionari itu,” ujar Pendeta Martin Sinaga dalam wawancara dengan majalah Pantau.
Dr. Joseas Lengkong, Rektor Institut Teologi Kalimatullah Jakarta: “Berjihad di bawah panji Yesus pasti menang. Umat kristen wajib berjihad, karena Roh Kudus pasti menuntun kita untuk berjihad sesuai anjuran Yesus sendiri sebagai kepala gereja terkemuka di dunia dan akhirat, raja di atas segala raja…” (Buku Jihad Kristen, hal. 347)
- Tujuan Gerakan Kristenisasi
- Agar semua orang mendengar Injil dalam Kristus ada pengampunan dosa.
- Agar semua orang tahu Yesus itu Tuhan dan juru selamat.
- Agar semua orang diselamatkan.
- Strategi & Program Gerakan Kristenisasi
- Melalui pembinaan dan Penghancuran. Yang dimaksud Pembinaan diciptakan berutang budi lewat bantuan sembako,pengobatan gratis dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan penghncuran adalah Menjauhkan dan mengeluarkan kaum muslimin dari ajaran Islam
- Menguasai dunia melalui : Ekonomi, Budaya, Media. Membangun dan membuat jaringan Media
- Strategi Multiplikasi Rohani yaitu : Memenangkan-membina- melatih dan mengutus.
Melakukan infiltrasi dan menggandeng program pemerintah yang stagnan dengan kedok kegiatan /lomba karnaval, festival, rekreasi minggu ceria. Dalam suatu wawancara, Dr. Peter pernah ditanya, “Mengapa dalam ibadah kesembuhan anda menyebutnya sebagai Festival dan bukan Crusade atau Revival Meetings (KKR-Kebaktian Kebangunan Rohani-).” Ia menjawab, “Kata Crusade (KKR) adalah kata yang melukai saudara sepupu kita dari agama lain (maksudnya adalah umat islam, pen), sedangkan kata Revival tidak kita gunakan dalam ibadah kita. Kita menyebutnya Festival atau Celebration (perayaan). Misalkan kalau diadakan di Surabaya, kami menyebutnya di poster sebagai Surabaya Festival bukan Jesus Festival atau Festival Injil. Ini sama sekali tidak memberikan kesan agamawi. Orang bertanya apa ini? Mereka tidak tahu dan datang menghadirinya. Kita bahkan tidak gunakan lambang gereja seperti salib dan sebagainya. Ada yang bertanya kepada saya apakah saya telah berkompromi? Kita tidak berkhotbah di poster atau di iklan tetapi kita berkhotbah di festival. Setelah mereka ada di festival, baru kita sampaikan Injil kepada mereka.” (Bethanygraha.org).
- Cerdik seperti Ular tulus seperti Merpati Matius 10:16 dengan menggunakan idiom-idio Islam.
- Melalui Invasi Budaya : Sekularisasi , Westernisasi , Pengkaburan dan Penyesatan
- Beberapa Modus Gerakan Kristenisasi
- Kristenisasi Berkedok Islam
Mendirikan sekolah – sekolah Theologia serta lembaga yang berkedok ke Islaman, seperti STT Kiayi Sadrach ( SATT ), ITK ( Institut Teologi Kalimatullah ), STT Apostolos yang mengkonsentrasikan Islamologi sebanyak 46 SKS.
Karena Indonesia negeri muslim terbesar didunia, maka pendekatanya lewat pendekatan Islam mengacu kepada ayat didalam kitab 1 Korintus 9 : 20.
Yaitu menggunakan idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadatan serta menerbitkan buku-buku dan brosur (leaflet) berwajah Islam, tapi isinya memutarbalikkan ayat-ayat Alquran dan Hadis, untuk mendangkalkan akidah. Dipermainkannya ayat-ayat ilahi untuk melecehkan Islam demi untuk menjunjung tinggi kekristenan. Tujuan akhirnya, agar kaum muslimin meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen.
Dengan Gerakan pemurtadan Kristiani yang dikemas dalam wajah Islam, persoalan dakwah Islamiyah semakin berat. Agresivitas misi Kristen sudah memasuki tingkat berbahaya. Kaum awam sulit membedakan keislaman dan kekristenan, sehingga mudah dikaburkan akidahnya.
- Pacarisasi / Hamilisasi , Kawin campur yang akhirnya murtadisasi.
- Pendangkalan aqidah dengan maksiat
- KATOLIK , Misi Katolik , DENGAN KEDOK WISATA MEMBUAT PATUNG GUA MARIA DIBERBAGAI KOTA DAN DAERAH DI SELURUH INDONESIA, Inkulturasi seni dan budaya.
- Pengaburan Kebenaran Islam, lewat buku-buku, brosur yang berkedok islam, untuk memutar-balikan Islam.
- Indomisasi dan sembakonisasi ,Biaya Kesehatan dan biaya Pendidikan
- Memerangi kaum muslimin dengan label terorisme.
- Merangkul tokoh – tokoh dan lembaga Islam
- Menyebarkan ajaran dan budaya baru melalui pendekatan Modernisasi.
- Melalui lembaga Bhakti Investama membuat jaringan Media seperti pembelian saham kelompok media Bimantara ( RCTI – SCTV – METRO TV ).
- Melalui lembaga IMF menguasi ekonomi Indonesia.
- Menghadang Gerakan Kristenisasi
- Strategi menghadang Kristenisasi
- Mencermati serta mempelajari strategi dan gerakan Musuh ( kaum Kristen dan Yahudi )
- Membuat dan melakukan pemetaan dalam upaya meningkatkan kualitas ummat
- Melakukan Pembinaan dan Perlawanan
- Membangkitkan semangat ukhuwah Islamiah
- Pemberdayaan Masyarakat untuk Menghadapi Gerakan Kristenisasi dan de-Islamisasi
- Membentuk jaringan kerja antar organisasi dan lembaga serta memetakan aktifitas kegiatan dalam upaya menghambat serta menghancurkan kekuatan lawan , misalnya Fakta,Jamaat, Fitrah, dll
- Pembinaan ummat melalui aktifitas dakwah dengan pendekatan yang informatif dan persuasif serta melibatkan berbagai unsur lembaga dan perorangan
- Melakukan kajian intensif tentang Kristologi bagi para aktivis dakwah.
- Program menghadang Kristenisasi
- Melakukan kaderisasi aktifis dakwah melalui program – program pelatihan
- Memanfaatkan sarana media :
- Elektronik : Radio,TV, website /enternet
- Cetak : Koran – Tabloit – Majalah
- Luar Ruang : Spanduk – Leaflet – Sticker
Program menghadang Kristenisasi
- Pemberdayaan Masyarakat Menghadapi Gerakan Kristenisasi dan de-Islamisasi
- Obyektif :
- Memberikan penyadaran seputar bahaya kristenisasi/pemurtadan bagi umat.
- Memberi motivasi untuk segera melakukan aksi yang sistematis untuk melawan
- Memberikan gambaran tentang tindakan kongkrit apa saja apa saja yang bisa dilakukan oleh setiap muslim dalam melawan kristenisasi.
- Mensinergikan potensi masyarakat muslim untuk melakukan kegiatan membendung kristenisasi.
- Pertama, apa yang harus anda lakukan ?
- Pahami betul bahaya kristenisasi
- Menyadari, membendung kristenisasi sebagai salah satu bentuk dakwah mulia.
- Mengetahui modus-modus yang biasa dilakukan dalam proses kristenisasi.
- Berusaha untuk menjadi seorang yang memiliki kemampuan observasi lingkungan.
- Memiliki kemauan kuat untuk menjadi seorang relawan dakwah
- Bahaya Kristenisasi Bagi Umat
- Pemurtadan adalah pintu menuju kebinasaan individu dengan kembali kepada kekafiran.
- Pemurtadan menimbulkan perpecahan keluarga dan disintegrasi nasional.
- Pemurtadan adalah sebuah pembodohan terstruktur.
- Pemurtadan juga sebuah penipuan aqidah
- Beberapa Modus Kristenisasi
- Pacarisasi / Hamilisasi
- Pendangkalan aqidah dengan maksiat
- Kawin campur
- Pengaburan Kebenaran Islam
- Indomisasi dan sembakonisasi
- Biaya Kesehatan dan biaya Pendidikan.
- Jika Anda Menyaksikan Kristenisasi :
Sebagai Individu
- Anda yang paling berhak mengembalikan seorang muslim dan menjaganya dari murtadisasi.
- Perhatikan modus yang digunakan para pemurtad, gunakan sebagai terapi konter.
- Bentuk koalisi strategis dengan keluarga dan mereka yang peduli terhadap persoalan kristenisasi.
- Berkonsultasi dengan pihak yang kompeten ( misalnya FAKTA) untuk mengambil langkah yang mungkin atau melakukan advokasi.
- Membentuk sebuah paguyuban anti kristenisasi di tingkat local dan aktif dalam pertukaran informasi pada jejaring nasional.
- Saling berbagi informasi dan solusi dalam menghadapi persoalan kristenisasi.
- Berusaha menjadi unit advokasi terkecil dan rehabilitasi aqidah jika menghadapi kasus kristenisasi
Sebagai Sebuah Komunitas / Institusi
- Perlu Membentuk sebuah paguyuban anti kristenisasi di tingkat local dan aktif dalam pertukaran informasi pada jejaring nasional.
- Saling berbagi informasi dan solusi dalam menghadapi persoalan kristenisasi.
- Berusaha menjadi unit advokasi terkecil dan rehabilitasi aqidah jika menghadapi kasus kristenisasi
Penutup
Dengan gencarnya gerakan pemurtadan berkedok Islam yang dilancarkan oleh missi Kristen, maka terbuktilah kebenaran peringatan Allah Swt sebagai berikut.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sampai kamu mengikuti agama (millah) mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS al-Baqarah 120).
Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata kebenaran bagi mereka. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS al-Baqarah 109).
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman” (QS. Ali Imran 100).
Sebagai sikap reaksi positif atas semangat Kristenisasi yang sangat intens itu, maka para dai dituntut untuk lebih meningkatkan kwalitas dan kwantitas dakwah, baik dakwah intern maupun ekstern.
Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah, dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah…. (QS Ali Imran 64).
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan debatlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS an-Nahl 125).
[1] Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah