Hemat dan Tidak Berlebihan

Syahroni

Hemat dan Tidak Berlebihan

PDKT #20
Pesantren Digital Kabar Tabligh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kabartabligh.com – Dalam hidup ini, setiap manusia diberi amanah berupa harta, waktu, dan kesempatan. Namun tidak sedikit yang menyalahgunakan nikmat tersebut dengan perilaku boros tidak hemat, hidup berlebihan, dan mengikuti hawa nafsu konsumtif. Padahal Islam mengajarkan keseimbangan dan menjauhi sikap mubazir.

Allah ﷻ berfirman:

﴿ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا . اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْۤا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۚ ﴾
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan harta secara boros. Sesungguhnya orang yang boros adalah saudara-saudara setan.”
(QS. Al-Isra’: 26–27)

Ayat yang sangat tegas. Allah mengibaratkan orang yang boros sebagai saudara setan bukan karena bentuk fisiknya, tetapi karena mengikuti bisikan hawa nafsu yang tanpa kendali. Berapa banyak orang yang akhirnya hidup kesulitan, terjerat hutang, dan kehilangan ketenangan hanya karena gaya hidup?

Rasulullah ﷺ bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ ﷺ : « كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ سَرَفٍ وَلَا مَخِيلَةٍ »
“Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah tanpa berlebihan dan tanpa kesombongan.”
(HR. Ahmad)

Hadits ini bukan larangan untuk menikmati nikmat dunia, tetapi perintah untuk bijak. Nikmat dunia boleh dinikmati, namun jangan diperbudak olehnya. Hidup hemat bukan berarti pelit, tetapi menempatkan rezeki di tempat terbaik yaitu manfaat dan keberkahan.

Sahabat, mari evaluasi diri:
Apakah pengeluaran kita lebih banyak untuk kebutuhan atau ingin dipandang?
Apakah kita mampu menahan diri, atau justru dikendalikan nafsu konsumsi?

Keberkahan hadir bukan dari harta yang besar, tetapi dari cara kita menggunakannya. Orang yang hemat dapat bersedekah lebih banyak, menolong lebih luas, dan hidup lebih tenang.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang bijak dalam harta, jauh dari sifat mubazir, dan mencintai kesederhanaan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital

Majelis Tabligh PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *