HILANGKAN PENCITRAAN-MU
Ngaji Dino Iki # 1979
HILANGKAN PENCITRAAN-MU
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
There is no neet to justify yourself everywhere to be admired. If your behavior and deeds are true from the heart, then your silence will be honored and respected.
(“Tidak perlu membenarkan diri ke sana kemari agar engkau dikagumi, jika perilaku dan perbuatanmu benar dari hati, maka diammu akan dihormati dan disegani.”)
Peringatan tersebut diatas, begitu menohok di tengah zaman yang penuh dengan berbangga-bangga (riya’) mencari pujian.
Hilang sudah kemurnian niat dan harapan balasan kebaikan dari Allah swt.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
And they have been commanded no more than this: to worship Allah, offering Him sincere devotion, being True (in faith); to establish regular Prayer; and to practise regular Charity; and that is the Religion right and Straight.
Artinya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah: 5)
Rasulallah saw bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Shahih Bukhari 1: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan”
Allah swt mengidentifikasi mereka “ingin dipuji orang (riya’)“ sedang amalnya pasti hanya setitik debu di mata-Nya.
Firman-Nya:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
And be not like those who started from their homes insolently and to be seen of men, and to hinder (men) from the path of Allah: for Allah compasseth round about all that they do.
Artinya:
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Anfal: 47).
Buya Hamka berpesan:
“Orang yang kuat jiwa tidak memerlukan pujian. Ibarat bunga, wanginya semerbak tanpa harus memberitahu.”
Imam Al-Ghazali mengingatkan:
“Ikhlas adalah menyembunyikan kebaikan.”
Mari jadikan setiap kebaikan bagian dari pay it forward kepada Allah swt dengan mengharap balasan terbaik dari-Nya.
Penghargaan orang mungkin hanya secuil dari balasan atas niat yang benar.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, M.A.
Wakil ketua PDM Surabaya

