IMAJINASI DAN BISIKAN SYETAN

Ngaji Dino Iki # 1892
IMAJINASI DAN BISIKAN SYETAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
What worries you, Master you.
(“Apa yang membuatmu risau, akan menguasaimu.”)
Kecemasan yang terus-menerus dipelihara akan mengendalikan hidup seseorang.
Mereka yang tak mampu mengontrolnya akan panik atau depresi.
Bagi yang beriman, situasi global seperti perang tarif dagang atau ancaman resesi; tidak membuatnya kehilangan akal sehat.
Allah telah memberikan petunjuk terkait hal ini.
1) Rasakan kehadiran Allah.
Ketika Nabi Musa as dan Harun as ketakutan dengan tirani Fir’aun, Allah berfirman:
قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى
He said: “Fear not: for I am with you: I hear and see (everything).
Artinya:
“Janganlah takut! Aku bersama kalian, mendengar dan melihat.” (Thaha: 46).
2) Sadari sebagian besar kecemasan adalah imajinasi dan bisikan setan.
Allah swt berfirman:
إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
It is only the Evil One that suggests to you the fear of his votaries: be ye not afraid of them, but fear Me, if ye have Faith.
Artinya:
“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti bersama teman-teman setianya.” karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Ali Imran: 175).
3) Perbanyaklah berdoa penghilang kesusahan.
مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ، إِذَا أَصَابَهُ هَمٌّ أَوْ حُزْنٌ: اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ بَصَرِي، وَجِلاَءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلاَّ أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحًا
Shahih Ibnu Hibban 972: “Tidaklah seorang hamba yang berdoa saat tertimpa kesusahan dan kesedihan (dengan doa): “Ya Allah sesungguhnya aku adalah hamba-Mu putra dari budak-Mu putra dari budak perempuan-Mu, ubun-ubunku berada di genggaman-Mu, telah lalu kepadaku hukum-Mu, telah adil kepadaku ketentuan-Mu, aku memohon kepada- Mu dengan setiap Nama yang itu menunjukkan Engkau, Engkau menyebutkan Nama itu untuk diri-Mu atau Engkau turunkannya di dalam Kitab-Mu, atau Engkau ajarkannya kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau Engkau tinggalkannya di dalam Ilmu keghaiban yang ada disisi-Mu, hendaknya Engkau menjadikan Al Qur’an sebagai taman hatiku, cahaya penglihatanku, pengusir kesedihan dan kesusahanku,” melainkan Allah SWT akan menghilangkan kesedihannya dan mengantikan kesedihannya dengan kegembiraan.”
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya