ISTIQOMAH DENGAN SEMANGAT RAMADHAN
Ngaji Dino Iki: # 1723
ISTIQOMAH DENGAN SEMANGAT RAMADHAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Promise yourself that once Ramadhan is over, you won’t go back to old habits. Try to sustain where you left off and be determined to carry on.
(“Berjanjilah pada diri sendiri bahwa setelah Ramadhan berakhir, Anda tak akan kembali ke kebiasaan lama. Cobalah untuk mempertahankan apa yang Anda lakukan dan bertekad untuk melanjutkan.”)
Boleh jadi Ramadhan 1445 H; adalah Ramadhan terakhir untuk kita.
Karena itu tutuplah Ramadhan ini dengan akhiran yang baik.
Karena Nabi Muhammad saw bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Musnad Ahmad 21768: “Sungguh ada seseorang melakukan amalan-amalan penghuni neraka namun akhirnya ia menjadi penghuni surga, dan sungguh ada seseorang yang melakukan amalan penghuni surga namun akhirnya ia menjadi penghuni neraka, sesungguhnya amal perbuatan itu dihitung dengan penutupannya.”
Hadits di atas semestinya juga menjadi inspirasi kita untuk tetap mempertahankan kualitas ibadah pasca-Ramadhan.
Karena batas umur kita adalah rahasia Allah, kita harus upayakan agar bisa istiqamah.
Meminjam konsep Tazkiyatun Nafs -nya Said Hawwa, kita bisa menerapkan Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah), Muhasabah (introspeksi diri), Mujahadah (bersungguh-sungguh), dan Mu’aqabah (menghukum diri sendiri).
Rasulullah saw bersabda:
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Sunan Tirmidzi 1910: “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.”
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya