JANGAN SALAH MENILAI

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1978

JANGAN SALAH MENILAI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Joy can sometimes be deceptive, hardship can sometimes be instructive; therefore, do not be quick to judge life merely by its fleeting sensations.
(Rasa senang kadang menipu, rasa susah kadang mendidik; maka jangan cepat menilai hidup hanya dari rasa.)

Allah swt telah berfirman:
فَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Now, when trouble touches man, he cries to Us; but when We bestow a favour upon him as from Ourselves, he says, “This has been given to me because of a certain knowledge (I have)!” nay, but this is but a trial, but most of them understand not !
Artinya:
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian *apabila Kami berikan kepadanya nimat dari Kami* ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nimat itu hanyalah karena kepintaranku”. *Sebenarnya itu adalah ujian*, tetapi *kebanyakan mereka itu tidak mengetahui*. (QS. Az Zumar: 49)

Hidup adalah aliran rasa yang silih berganti. Saat senang, kita sering terbuai. Dan Saat sulit, justru yang membentuk ketangguhan jiwa.

Rasulallah saw bersabda:
عَجِبْتُ مِنْ قَضَاءِ اللَّهِ لِلْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَ الْمُؤْمِنِ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ فَشَكَرَ كَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ فَصَبَرَ كَانَ خَيْرًا لَهُ
Musnad Ahmad 22798: “Aku kagum akan ketetapan Allah untuk kaum mumin, sesungguhnya perihal *orang mumin itu seluruhnya baik* dan itu hanya berlaku bagi orang mu`min; bila mendapat kesenangan ia bersyukur dan bersyukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah ia bersabar dan kesabaran itu baik baginya.”

Helen Keller berkata:
“Karakter tak bisa dikembangkan dengan mudah dan tenang. Hanya melalui pengalaman cobaan dan penderitaan; jiwa akan dikuatkan, visi diperjelas, ambisi diinspirasi, dan kesuksesan bisa diraih.”

Karena itu, jangan buru-buru mengutuk hari sulit atau menganggap kebahagiaan semu sebagai pencapaian sejati.

Nouman Ali Khan berkata:
“Allah tidak mengujimu untuk mengetahui apa yang ada di hatimu. Dia mengujimu agar kamu sendiri yang tahu apa isi hatimu.”

Kesadaran inilah yang membimbing kita menilai hidup bukan dari permukaan rasa, tetapi dari kedalaman makna yang tersembunyi.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, M.A.
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *