Kejujuran dan Amanah: Kunci Wanita Berkarakter Mulia dan Bermartabat

Kabartabligh.com – Kejujuran dan amanah merupakan dua pilar utama dalam akhlak seorang wanita Muslimah yang berperan penting dalam kehidupan pribadi dan sosial. Kedua sifat ini tidak hanya mencerminkan integritas individu, tetapi juga menentukan kualitas hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Kejujuran dalam Kehidupan Wanita
Kejujuran adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan dengan realitas yang ada. Dalam Islam, kejujuran dianggap sebagai landasan moral yang harus dimiliki setiap individu. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 70:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”
Kejujuran memiliki beberapa keutamaan yang dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW:
- Membawa Kebaikan dan Menuntun ke Surga: Rasulullah SAW bersabda bahwa kejujuran menuntun pada kebaikan, dan kebaikan menuntun ke surga. Beliau juga menyatakan bahwa seseorang yang membiasakan diri berkata benar akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar.
- Menenangkan Hati: Kejujuran membawa ketenangan pada hati pelakunya, sedangkan kedustaan menimbulkan kebimbangan.
- Diharamkan dari Neraka: Orang yang menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah dengan penuh kejujuran dari hatinya akan diharamkan dari neraka.
Amanah dalam Kehidupan Wanita
Amanah adalah tanggung jawab atau kepercayaan yang harus dijaga dan ditunaikan dengan baik. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.”
Tidak menjaga amanah dianggap sebagai tanda kemunafikan. Rasulullah SAW bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda orang munafik ada tiga: jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.”
Fenomena Terkini: Kejujuran dan Amanah dalam Kehidupan Wanita
Dalam konteks modern, peran wanita semakin kompleks dengan keterlibatan aktif dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan sosial. Data menunjukkan bahwa wanita yang memegang teguh nilai kejujuran dan amanah cenderung mencapai keberhasilan yang lebih tinggi dan mendapatkan kepercayaan lebih besar dalam lingkungan profesional dan personal.
Namun, tantangan global seperti korupsi, ketidakjujuran, dan pelanggaran amanah masih menjadi isu serius. Wanita, sebagai bagian integral dari masyarakat, memiliki peran penting dalam menanamkan dan menegakkan nilai-nilai kejujuran dan amanah, baik dalam keluarga maupun komunitas yang lebih luas.
Korupsi adalah masalah serius yang dapat melibatkan siapa saja, termasuk perempuan. Salah satu kasus yang menonjol adalah yang melibatkan Hasnaeni, dikenal sebagai ‘Wanita Emas’. Pada tahun 2022, ia menjadi tersangka dalam kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 2,5 triliun. Sebagai Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical, Hasnaeni menawarkan proyek kepada PT Waskita Beton Precast dengan syarat pembayaran tertentu. Dana yang diterima kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk proyek yang dijanjikan.
Data Statistik
Menurut data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga November 2022, dari 1.462 pelaku tindak pidana korupsi, sekitar 9% atau sekitar 131 di antaranya adalah perempuan. Data ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah perempuan yang terlibat dalam korupsi lebih sedikit dibandingkan laki-laki, peran perempuan dalam pencegahan korupsi tetap signifikan.
Peran Perempuan dalam Pencegahan Korupsi
Perempuan memiliki peran penting dalam mencegah korupsi, terutama dalam lingkup keluarga dan masyarakat. Sebagai ibu dan istri, perempuan dapat menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran kepada anak-anak dan pasangan mereka. Gerakan seperti “Saya Perempuan Anti Korupsi” (SPAK) telah melatih lebih dari 1.300 agen perubahan di 34 provinsi di Indonesia, mendorong peran sentral perempuan dalam keluarga untuk menanamkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab sebagai upaya mencegah perilaku korupsi.
Solusi untuk Mencegah Korupsi oleh Perempuan
- Pendidikan Antikorupsi: Meningkatkan pemahaman perempuan tentang dampak negatif korupsi melalui program pendidikan dan pelatihan antikorupsi. KPK telah menyelenggarakan bimbingan teknis untuk perempuan antikorupsi, seperti yang dilakukan di Provinsi Lampung pada tahun 2024.
- Pemberdayaan Ekonomi: Memberikan kesempatan dan akses bagi perempuan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi yang transparan dan akuntabel, sehingga mengurangi potensi keterlibatan dalam praktik korupsi.
- Penguatan Peran dalam Keluarga: Mendorong perempuan untuk aktif menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam keluarga, sehingga membentuk generasi yang sadar akan bahaya korupsi.
- Partisipasi dalam Kebijakan Publik: Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan publik untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan peran perempuan dalam pencegahan korupsi dapat semakin optimal, sehingga tercipta masyarakat yang lebih bersih dan berintegritas.
Kejujuran dan amanah adalah dua sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap wanita Muslimah. Kedua sifat ini tidak hanya meningkatkan kualitas diri tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan meneladani ajaran Al-Qur’an dan hadits, serta menerapkan nilai-nilai kejujuran dan amanah dalam kehidupan sehari-hari, wanita dapat berkontribusi signifikan dalam membangun peradaban yang berakhlak mulia dan berintegritas tinggi.