Keluarga Solid: Serunya Bantu-Membantu untuk Kebaikan

Kabartabligh.com – Akhlak mulia dalam Islam mencakup berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah sikap saling membantu dalam keluarga dan antar saudara. Sikap ini tidak hanya mempererat hubungan kekeluargaan, tetapi juga menjadi cerminan ketaatan seorang Muslim terhadap ajaran agama. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya saling membantu dalam kebaikan, didukung oleh dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis, serta fenomena terkini yang menunjukkan penerapan nilai ini dalam masyarakat Indonesia.
Dalil Al-Qur’an tentang Saling Membantu
Allah SWT dalam Al-Qur’an mengajarkan umat-Nya untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Dalam Surah Al-Ma’idah ayat 2, Allah berfirman:
“وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ”
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”
Ayat ini menegaskan kewajiban setiap Muslim untuk bekerja sama dalam hal-hal yang baik dan menjauhi kerja sama dalam perbuatan dosa. Implementasi dari perintah ini dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga dan saudara.
Hadis tentang Keutamaan Menolong Sesama
Rasulullah SAW juga banyak mengajarkan tentang pentingnya saling membantu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau bersabda:
“مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ…”
Artinya: “Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat…”
Hadis ini menunjukkan bahwa menolong saudara seiman, terutama keluarga, akan mendapatkan balasan berupa pertolongan dari Allah di hari kiamat. Oleh karena itu, membantu keluarga dalam kebaikan bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga investasi akhirat.
Fenomena Saling Membantu dalam Keluarga di Indonesia
Budaya gotong royong yang kental di Indonesia menjadi cerminan nyata dari ajaran Islam tentang saling membantu. Meskipun modernisasi terus berkembang, semangat gotong royong dalam keluarga masih terjaga dengan baik.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 95,38% anggota keluarga di Indonesia berinteraksi setiap hari, dan 94,27% pengasuhan anak dilakukan bersama antara suami dan istri. Data ini mengindikasikan tingginya keterlibatan dan kerja sama dalam keluarga Indonesia.
Selain itu, selama masa pandemi COVID-19, semangat saling membantu dalam keluarga semakin terlihat. Survei yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa 97,7% pasangan suami-istri saling menguatkan satu sama lain selama pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah kesulitan, keluarga Indonesia tetap mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan saling mendukung.
Implementasi Nilai Saling Membantu dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk menerapkan nilai saling membantu dalam keluarga, beberapa langkah praktis dapat dilakukan:
- Komunikasi Terbuka: Membangun komunikasi yang jujur dan terbuka antar anggota keluarga untuk memahami kebutuhan dan perasaan masing-masing.
- Kerja Sama dalam Tugas Rumah: Membagi tugas rumah tangga secara adil sehingga semua anggota keluarga merasa memiliki peran dan tanggung jawab.
- Dukungan Emosional: Memberikan dukungan moral saat anggota keluarga menghadapi masalah atau tekanan, sehingga mereka merasa tidak sendirian.
- Pengambilan Keputusan Bersama: Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pengambilan keputusan penting untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan.
- Pendidikan dan Pembelajaran Bersama: Mendorong kegiatan belajar bersama, seperti membaca Al-Qur’an atau diskusi keagamaan, untuk memperkuat ikatan spiritual dan pengetahuan agama dalam keluarga.
Saling membantu dalam kebaikan antara keluarga dan saudara merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang tercermin dalam Al-Qur’an dan Hadis. Budaya gotong royong yang masih kuat di Indonesia menjadi bukti bahwa nilai-nilai ini terus hidup dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terus memupuk sikap saling membantu, kita tidak hanya mempererat hubungan kekeluargaan, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan ridha Allah SWT.