Kunci Pembuka Pintu Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah

Oleh Dr. Imam Syaukani, MA

Kabartabligh.com – Salah satu hal yang menyibukkan hati kebanyakan umat Islam adalah urusan mencari rizki. Padahal, Sang Khalik tidaklah menurunkan agama-Nya hanya sebagai petunjuk untuk kebahagiaan akhirat semata, tetapi juga untuk kebahagiaan di dunia. Allah telah mensyaratkan agama ini guna mengatur urusan dunia sekaligus akhirat hamba-Nya.

Nabi Muhammad ﷺ sering berdoa:

> رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka.”

Adapun kunci pembuka pintu rizki menurut al-Qur’an dan as-Sunnah adalah sebagai berikut:

Istighfar dan Taubat

Salah satu sebab utama turunnya rizki adalah memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penutup dosa. Al-Qur’an dan hadis menunjukkan bahwa istighfar dapat mendatangkan sebab-sebab rizki dengan karunia Allah.

1. Firman Allah tentang seruan Nabi Nuh kepada kaumnya:

> فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا (نوح: 10-12)

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat atasmu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta menjadikan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.’” (QS. Nuh: 10–12).

2. Seruan Nabi Hud kepada kaumnya:

> وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ (هود: 52)

“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan lebat atasmu dan menambahkan kekuatan pada kekuatanmu, serta janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).

3. Firman Allah dalam QS. Hud: 3:

> وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada setiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.”

Hadis Nabi ﷺ:

> مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad 2123).

Taqwa

Taqwa merupakan kunci rizki yang besar. Imam An-Nawawi mendefinisikan taqwa dengan menaati perintah dan larangan Allah, menjaga diri dari kemurkaan serta adzab-Nya.

Allah berfirman:

> وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ (الطلاق: 2-3)

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya, dan memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 2–3).

Firman Allah yang lain:

> وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ (الأعراف: 96)

“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya sendiri.” (QS. Al-A’raf: 96).

Bertawakal Kepada Allah

Termasuk sebab turunnya rizki adalah bertawakal kepada Allah, yaitu menyerahkan segala urusan kepada-Nya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi rizki sebagaimana Dia memberi rizki kepada burung; pergi di pagi hari dalam keadaan lapar, lalu pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ibnu Majah 4154).

Allah juga berfirman:

> وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. Ath-Thalaq: 3).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *