Landasan Pembentukan Keluarga Sakinah
Keluarga sakinah dibentuk berdasarkan pada tauhid, yaitu adanya kesadaran bahwa semua proses dan keadaan kehidupan kekeluargaan harus berpusat pada Allah SWT. Semua kepemilikan berasal dari Allah dan kembali kepada Allah. Oleh karena itu semua kegiatan harus dilakukan karena Allah SWT. Firman Allah :
لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah/2: 284).
Tauhid sebagai landasan pembentukan keluarga sakinah tercermin dalam tauhid rububiyyah, mulkiyyah, dan uluhiyyah yang merupakan esensi ajaran tauhid yang ada dalam surah Al-Fatihah/1: 1-5.
(1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (4)Yang menguasai di Hari Pembalasan (5) Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tauhid rububiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan Pencipta, Pemelihara,, Pemberi Hidup dan Pengendali semua makhluk dan semua urusan. Tauhid Mulkiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki dan menguasai seluruh makhluk dan alam semesta. Kekuasaan Allah kepada manusia berdasarkan rahmah. Sebagai penguasa, Allah memberikan kebaikan yang nyata.
Tauhid uluhiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang dijadikan Ilah yang harus dipatuhi dan ditaati, diagungkan dan dimuliakan, menjadi sumber pengabdian dan tujuan menjalani kehidupan. Oleh karena itu, sebagai implementasi konsep tauhid dalam keluarga adalah bahwa yang berhak mendapat pengabdian absolut hanyalah Allah. Suami-istri saling mengingatkan dan menguatkan untuk senantiasa melakukan pengabdian kepada Allah.
Landasan tauhid keluarga sakinah diterapkan dalam proses pemilihan pasangan, dalam proses pencapaian kesejahteraan, dan kebahagian, serta dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi keluarga. Landasan tauhid dalam kehidupan keluarga menumbuhkan perasaan tenteram, mendorong motivasi keberhasilan, meluruskan arah kebingungan, serta meredam frustasi dalam kehidupan. Landasan tauhid juga menghindarkan munculnya orientasi egoistis, materialistis, maupun mistis (syirik) dalam kehidupan keluarga.