Menahan Amarah: Jalan Menuju Kedewasaan Hati
Menahan Amarah: Jalan Menuju Kedewasaan Hati
PDKT #17
Pesantren Digital Kabar Tabligh
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kabartabligh.com – Tidak ada manusia yang bebas dari rasa menahan amarah. Marah adalah fitrah, tetapi cara mengelolanya adalah pilihan. Banyak hubungan hancur, persaudaraan retak, bahkan nyawa melayang hanya karena amarah yang tak terkendali. Orang yang kuat bukanlah yang mampu menjatuhkan lawannya secara fisik, tetapi yang mampu menahan diri ketika amarah memuncak.
Allah ﷻ berfirman:
وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“(Yaitu) orang-orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan manusia. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Ali ‘Imran: 134)
Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan seseorang yang mampu mengendalikan amarahnya. Bukan hanya mendapat pahala, tetapi juga mendapatkan cinta dari Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Bukanlah orang kuat itu yang jago bergulat, tetapi orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini memberi pelajaran mendalam bahwa kekuatan sejati berada pada pengendalian diri, bukan melampiaskan emosi. Saat marah, setan berusaha membakar hati dan merusak akal sehat. Karena itu, Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa cara meredam amarah: berdiam diri, berwudhu, mengubah posisi tubuh, dan berlindung kepada Allah dari godaan setan.
Ketika kita menahan amarah, sejatinya kita menyelamatkan diri dari penyesalan. Sebab satu kata tajam yang keluar dari mulut saat marah bisa menghancurkan hati seseorang untuk waktu yang sangat lama.
Bersabarlah, tarik napas, dan ingat bahwa ridha Allah jauh lebih berharga daripada melampiaskan emosi sesaat. Orang yang mampu mengendalikan amarahnya akan dimuliakan Allah di dunia dan akhirat.
Semoga Allah melembutkan hati kita, menjauhkan kita dari sifat mudah marah, dan menjadikan kita hamba yang bijaksana dalam bersikap.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital
Majelis Tabligh PDM Surabaya

