MENIKMATI SUJUD SAAT SHALAT

Imam Syaukani

Kabartabligh.com

Ngaji Dino Iki # 1868

MENIKMATI SUJUD SAAT SHALAT

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Many would die to talk with a celebrity for a minute yet can’t even hold a conversation with Allah swt in sujood.
(“Banyak yang siap mati demi bisa bicara dengan selebriti walau satu menit, namun tak sanggup menahan sujud untuk berbicara dengan Allah swt.”)

Mereka mungkin anak-anak kita yang beranjak remaja, pemuda-pemuda generasi penerus bangsa.
Padahal usaha keras mereka mungkin benar-benar seharga nyawa karena risiko terhimpit dan terinjak-injak.

Sedangkan kita sebagai makhluk fana di dunia ini, bila punya keinginan baik, memiliki akses langsung ke Allah swt kapan saja, terutama saat sujud dalam shalat.

Sujud adalah posisi kita saat shalat, dengan meletakkan dahi, hidung ke lantai sambil berbisik berucap do’a. Saat itu ucapan do’a kita lirih dan mengarah ke bumi, tetapi desisan suara tersebut menggelegar di langit, yang bisa mengguncang isi semesta.

Nabi Muhammad saw bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Shahih Muslim 744: “Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa.” (Muslim: 744).

Sujud itu nikmat, sebab saat sujud kita lagi berinteraksi dan berkomunikasi serta bercakap cakap dengan Zat yang Maha Kasih. Zat yang dirindukan untuk bertemu disurga-Nya.

Salah satu do’a yang sering beliau lantunkan saat sujud adalah:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَمِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ شِمَالِي نُورًا وَمِنْ بَيْنِ يَدَيَّ نُورًا وَمِنْ خَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي نَفْسِي نُورًا وَأَعْظِمْ لِي نُورًا
Shahih Muslim 1279: “Ya Allah, berilah cahaya pada hatiku, pada pendengaranku, pada penglihatanku, cahaya dari sebelah kananku, dari sebelah kiriku, dari depanku, dari belakangku, dari atasku, dari bawahku, dan berilah aku cahaya. cahaya dari arah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari arah depanku, cahaya dari belakangku, dan berilah cahaya di dalam jiwaku dan perbesarlah cahaya untukku.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *