Menjaga Waktu: Umur Tidak Terulang
PDKT #7
Menjaga Waktu: Umur Tidak Terulang
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat dakwah yang dirahmati Allah, waktu adalah nikmat besar yang sering kita abaikan. Ia terus berjalan tanpa kembali, mengikis usia kita sedikit demi sedikit. Setiap detik yang berlalu adalah bagian dari hidup yang tidak akan pernah kembali lagi. Karena itu Allah mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam kesia-siaan.
Allah Ta’ala bersumpah:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.”
(QS. Al-‘Asr: 1–2)
Kerugian terbesar bukanlah hilangnya harta atau jabatan, tetapi hilangnya waktu tanpa bekal untuk akhirat. Umur yang tersisa semakin pendek, sedangkan amanah dan pertanggungjawaban di hadapan Allah semakin dekat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)
Banyak orang baru sadar berharganya kesehatan saat sakit, baru sadar berharganya kesempatan saat waktu sudah habis. Betapa banyak kesempatan ibadah terlewat hanya karena kita terlalu menunda dan meremehkannya. Padahal kematian tidak pernah menunggu kesiapan siapa pun.
Allah mengingatkan:
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
“Hingga apabila maut datang kepada salah seorang dari mereka, ia berkata: ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia)’.”
(QS. Al-Mu’minun: 99)
Namun penyesalan itu akan datang terlambat…
Sahabat dakwah, penggunaan waktu terbagi menjadi empat kemungkinan:
1. Untuk ketaatan menjadi bekal surga
2. Untuk maksiat menjadi penyesalan
3. Untuk hal mubah habis tanpa nilai
4. Untuk ilmu dan dakwah ganjaran terus mengalir
Maka pilihlah yang paling bernilai di sisi Allah.
Mari kita isi waktu dengan amal terbaik: mendekat kepada Al-Qur’an, menjaga shalat, memperbanyak dzikrullah, membantu sesama, dan terus memperbaiki diri. Sebab setiap hari yang baru adalah halaman lain dari kitab kehidupan kita dan kita sendiri yang menulisnya.
Semoga Allah memberkahi umur kita, menjadikannya sarat amal kebaikan, dan menutup akhir kehidupan kita dalam husnul khatimah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital
Majelis Tabligh PDM Surabaya

