Menjauhi Ghibah dan Fitnah: Menjaga Kehormatan Sesama
Menjauhi Ghibah dan Fitnah: Menjaga Kehormatan Sesama
PDKT #15
Pesantren Digital Kabar Tabligh
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kabartabligh.com – Ghibah dan fitnah mungkin terdengar seperti dosa yang ringan karena sering dilakukan dalam obrolan sehari-hari. Namun, keduanya adalah penyakit hati yang menghancurkan ukhuwah, memadamkan kepercayaan, dan menodai pahala kebaikan. Menggunjing adalah membicarakan keburukan saudara kita tanpa sepengetahuannya, sementara fitnah lebih berbahaya lagi, yaitu menyebarkan kebohongan yang belum tentu benar.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini mengingatkan bahwa kehormatan seorang muslim adalah sesuatu yang sangat dijaga dalam Islam. Menggunjing seseorang sama saja seperti memakan daging saudaranya yang telah mati sebuah gambaran mengerikan yang menunjukkan betapa besar dosanya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang Muslim adalah yang kaum Muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Betapa indah jika lisan kita menjadi sumber kebaikan, bukan luka bagi sesama. Di era media sosial ini, ghibah dan fitnah tidak hanya lewat lisan, tetapi juga melalui tulisan dan jempol kita. Satu klik bisa menyebarkan keburukan kepada banyak orang. Karena itu, tabayyun (klarifikasi) adalah benteng agar kita tidak mudah ikut menyebarkan kabar yang belum jelas.
Jika kita pernah terlanjur bergunjing, segera istighfar dan perbaiki hubungan. Doakan mereka yang pernah kita bicarakan, karena doa adalah obat hati. Ingat, menjaga lisan adalah cermin kedewasaan iman kita.
Semoga Allah menuntun kita untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan berbagi informasi, serta menjadikan lisan ini selalu basah dengan zikir dan kebaikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syahroni Nur Wachid
Koordinator Dakwah Digital
Majelis Tabligh PDM Surabaya

