Muhammadiyah Dorong Penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal

Kabartabligh.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus menguatkan gagasan pentingnya penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) sebagai ikhtiar penyatuan umat Islam dalam penanggalan ibadah dan kehidupan sipil. Gagasan ini merupakan kelanjutan dari spirit tajdid (pembaruan) yang diwariskan oleh KH Ahmad Dahlan.
Hal ini disampaikan dalam acara Sosialisasi KHGT yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu (11/6/2025) melalui Zoom Meeting, dengan menghadirkan narasumber Muhammad Rofiq Muzakkir, Lc., M.A., Ph.D, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dalam paparannya, Rofiq Muzakkir menegaskan bahwa Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) merupakan bagian dari ijtihad kolektif untuk menyatukan umat Islam secara global melalui sistem waktu yang seragam dan berbasis ilmu hisab.
“KHGT ini adalah kontribusi Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam yang modern dan terorganisir. Kita tidak bisa terus membiarkan umat Islam berbeda-beda dalam awal Ramadan dan Idul Fitri, karena ini menyangkut simbol persatuan umat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa konsep ittihad al-mathali’ (kesatuan tempat terbit hilal) yang menjadi dasar KHGT telah didukung oleh mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali, serta berbagai forum ulama internasional.
Selama ini, ketidakterpaduan sistem kalender Islam menyebabkan pelaksanaan ibadah tidak seragam secara lokal maupun global. Tidak jarang terjadi 1 Ramadan atau 1 Syawal jatuh pada dua hingga tiga hari yang berbeda di dunia Islam. Bahkan ada kasus jamaah umrah yang hanya berpuasa 28 hari atau 31 hari karena perbedaan penetapan awal bulan.
KHGT berpijak pada tiga dasar utama:
1. Dalil Universalisme Islam, bahwa risalah Islam bersifat global (QS Al-Anbiya: 107, QS Saba’: 28).
2. Dalil Kalender Unifikatif, berdasarkan QS Al-Baqarah: 189.
3. Dalil Hisab, sebagaimana dijelaskan dalam QS Yunus: 5.
Dengan adanya KHGT, umat Islam di seluruh dunia diharapkan dapat menjalankan ibadah secara sinkron, membangun kekompakan, serta menjadikan kalender Islam sebagai alat sipil dan spiritual secara serentak.
“Sudah saatnya umat Islam memiliki sistem waktu global sendiri, bukan sekadar mengikuti kalender sipil negara-negara. KHGT adalah wujud kesadaran peradaban,” ungkap Rofiq Muzakkir.
Muhammadiyah mengajak seluruh elemen umat Islam untuk membuka diri terhadap KHGT sebagai salah satu bentuk nyata penyatuan umat dalam semangat ummatan wahidah (umat yang satu), sejalan dengan pesan Al-Qur’an dan semangat rahmatan lil ‘alamin.
Penulis Syahroni Nur Wachid