Muslim Produktif, Bangkit dari Mager dan Overthinking

Kabartabligh.com – Di tengah gempuran media sosial dan tekanan hidup modern, dua penyakit yang sering menjangkiti anak muda masa kini adalah mager (malas gerak) dan overthinking (berpikir berlebihan). Dua hal ini tampak ringan, namun bila dibiarkan bisa membunuh potensi, merusak waktu, bahkan menjauhkan kita dari misi hidup sebagai Muslim produktif.
Padahal, Islam adalah agama yang menekankan amal nyata, gerak aktif, dan optimisme. Rasulullah ﷺ adalah teladan utama dalam produktivitas: membangun peradaban, mendidik sahabat, mengatur strategi perang, menebar kasih, dan tetap menjaga ibadah kepada Allah SWT dengan sempurna.
1. Waktu: Amanah dan Sumber Kerugian Jika Disia-siakan
Allah ﷻ berfirman:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–2)
Setiap detik adalah peluang. Bukan hanya untuk meraih sukses dunia, tapi juga untuk menabung pahala akhirat. Jangan habiskan waktu hanya untuk rebahan dan khayalan yang tak berujung.
2. Produktif Itu Ibadah
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
(HR. Ahmad)
Produktif bukan sekadar sibuk. Ia adalah kesadaran untuk terus memberikan nilai, manfaat, dan kebaikan. Belajar, bekerja, berkarya, bahkan membantu orang tua—semua bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah.
3. Jangan Tunggu Sempurna, Mulai Dulu Saja
Kebiasaan overthinking sering membuat kita menunda-nunda. Padahal Islam menganjurkan kita untuk segera bertindak, bukan menunggu ideal.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah: 7–8)
Mulai saja dari yang kecil. Konsistensi kecil lebih bermakna daripada niat besar yang tak pernah dilakukan.
4. Tawakal Bukan Pasrah
Overthinking sering muncul karena kurangnya iman terhadap rencana Allah. Padahal, Allah sudah menjamin:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka cukuplah Allah sebagai penolongnya.”
(QS. At-Talaq: 3)
Kerjakan yang bisa kamu kerjakan. Selebihnya serahkan pada Allah. Dia sebaik-baik penentu hasil.
5. Hijrah Butuh Komunitas Positif
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mengikuti agama temannya. Maka perhatikanlah dengan siapa dia berteman.”
(HR. Abu Dawud)
Bergabunglah dengan komunitas yang membangun. Yang mendorong untuk shalat tepat waktu, belajar, menulis, berkarya, dan memperbaiki diri. Hijrah lebih ringan kalau kamu tidak sendirian.
#HijrahSeries | Untuk Kamu yang Mau Bertumbuh
Quote Singkat untuk Repost Gen Z:
“Jangan biarkan mager dan overthinking mencuri takdirmu.”
— #HijrahSeries | #MuslimProduktif
“Bangkit itu ibadah. Bergerak itu hijrah. Produktif itu pilihan.”
— #HijrahSeries | @HijrahGenZ
Menjadi Muslim produktif tidak berarti harus sempurna. Tapi artinya kamu tidak menyerah pada kemalasan, tidak membiarkan pikiran negatif menguasai, dan mau terus melangkah walau pelan.
Mulailah hari ini. Angkat badan, buka buku, bantu orang tua, rancang ide baru, dan bersyukurlah. Karena setiap usaha kecilmu yang diniatkan karena Allah akan bernilai besar di sisi-Nya.