Sedekah, Jalan Menuju Ke Kehidupan Haqiqi

Habibullah Al Irsyad. (Dok Kabartabligh.com)

Sedekah, Jalan Menuju Ke Kehidupan Haqiqi
Oleh: Habibullah Al Irsyad, S.Th.I., M.Pd.I (Sekretaris Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya)

Para pembaca yang Budiman.

Kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa setiap hari Allah senantiasa selalu memberikan karunia, nikmat rezeki, nikmat sehat, kebahagiaan, di dalam kita ini menjalankan kehidupan kita sebagai khalifah di muka bumi ini.

Tiada ucapan terindah, selain ucapan Alhamdulillah ke hadirat Allah atas nikmat yang kita rasakan di sisa umur yang kita miliki ini oleh karenanya patut kiranya kita meningkatkan iman, meningkatkan taqwa, meningkatkan ikhlas meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk kita fungsikan dengan sebaik-baiknya, untuk senantiasa beristighfar memohon ampun kepada Allah mungkin ada perbuatan yang melanggar aturan Allah baik itu kita sengaja ataupun tidak kita sengaja.

Para pembaca yang berbahagia.

Coba kita lihat, kita perhatikan keseluruh anggota tubuh kita ini, coba kita pegang kepala kita, kita pegang dahi kita, kita pegang mata kita, kita pegang hidung, telinga, mulut, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh kita. Saat ini anggota tubuh kita ini masih terbaik, masih sehat semua, masih segar semua, semuanya lengkap melekat di tubuh kita ini, maka marilah kita bersama-sama untuk mensyukuri bahkan tidak hanya kita mengucap dengan ucapan Alhamdulillah bukan itu saja tetapi sebagai aplikasi dari ucapan Alhamdulillah itu kita manfaatkan betul nikmat berupa anggota tubuh yang terbaik ini hanya untuk tunduk, taat beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan kepada kita dalam surat An-Nahl ayat 78 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَا للّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَا لْاَ بْصٰرَ وَا لْاَ فْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 78)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengeluarkan kita semua dari perut ibu kita dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, tidak membawa apa-apa maka kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala melengkapi kita dengan telinga, pendengaran kita, saat ini telinga kita masih bisa mendengar maka telinga yang masih bisa mendengar ini mari kita fungsikan hanya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Allah pun juga memberikan kita ini penglihatan memberikan kita ini mata maka mari kita fungsikan mata yang masih bisa melihat ini hanya untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencipta dan memelihara alam semesta, bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan rezeki kepada kita sebagai makhluknya, bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghidupkan ulat yang ada dalam kayu kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga memberikan kita ini hati nurani memberikan kita ini pikiran mari kita pergunakan hati dan pikiran kita hanya untuk memikirkan bagaimana Allah memelihara, mencipta memberi penghidupan kepada seluruh alam semesta yang itu semua para pembaca yang berbahagia agar kita sebagai manusia sebagai hamba Allah yang dhaif, yang lemah agar kita meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka selanjutnya sebagai aplikasi dari rasa syukur itu ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan nikmat rezeki kepada kita maka jangan sampai rezeki yang Allah berikan yang Allah titipkan kepada kita, kita simpan di bank semua, kita jadikan aset, kita nikmati diri kita dengan keluarga kita tidak hanya itu para pembaca yang dirahmati oleh Allah, tetapi sebagai aplikasi dari rasa syukur itu ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan nikmat rezeki di dalam kondisi apapun kita, baik itu sulit, susah, senang, bahagia kita mencoba untuk memperhatikan tetangga kanan kiri kita, siapa tahu di sana ada anak yatim ada fakir miskin dhu’afa dan orang-orang yang mungkin lebih membutuhkan daripada kita maka kita bantu mereka meskipun itu dengan uang Rp, 10.000 ataupun dengan beras 3 kg Insyaallah para pembaca yang berbahagia mereka pun akan merasakan kebahagiaan hidup berdampingan dengan kita sebagai kaum beriman maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyampaikan kepada kita di dalam Alquran surat Al baqarah ayat 274

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ بِا لَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Artinya, “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 274)

Para pembaca yang berbahagia.

Dari firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala surat Al-baqarah ayat 274 menegaskan kepada kita bahwa ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan nikmat rezeki kemudian rezeki itu kita infaqkan atau kita berikan baik itu pagi, siang, malam secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan maka sesungguhnya Allah senantiasa akan memberikan kehidupan yang baik, kehidupan yang bahagia, kehidupan yang sejahtera tidak hanya saat hidup di dunia tetapi Ketika nanti dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala maka Allah akan senantiasa memberikan pahala yang besar kepada kita, maka sebagai kaum beriman kita tidak boleh merasa takut, kita tidak boleh bersedih hati ketika kita membantu orang lain maka insya Allah hati dan pikiran kita ini akan merasakan beribu-ribu kebahagiaan ketika orang lain yang kita bantu itu bahagia maka selanjutnya para pembaca yang budiman ketika ada tetangga saudara yang mungkin itu membutuhkan atau curhat kepada kita butuh bantuan, ketika kita memiliki rezeki yang lebih maka kita wajib untuk membantu mereka InsyaAllah Allah akan senantiasa memberikan jalan terbaik memberikan kemudahan di dalam kita ini mencari rezeki Allah dan kita pun akan hidup bahagia, bahagia tidak hanya saat hidup didunia tetapi juga saat kita ini dipanggil oleh Allah Subhaanahuu Wata’ala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *