Strategi Menggunakan Media Dakwah

Kabartabligh.com – Strategi menggunakan new media (media baru) untuk dakwah melibatkan pemanfaatan teknologi digital dan platform daring agar pesan Islam dapat tersebar luas, relevan, dan menjangkau generasi digital, khususnya Gen Z dan milenial. Berikut ini adalah penjelasan strategi dakwah menggunakan new media secara terstruktur:
1. Menentukan Target Audiens
Segmentasi: Gen Z, milenial, mualaf, atau masyarakat umum.
Personalisasi: Gunakan bahasa, gaya visual, dan konten yang sesuai dengan karakteristik target, misalnya Gen Z lebih menyukai konten visual, interaktif, dan pendek.
2. Memilih Platform yang Tepat
Setiap platform memiliki karakteristik pengguna:
Instagram & TikTok: Konten pendek, visual, dan cepat viral (quotes, reels, video ceramah singkat).
YouTube: Ceramah lengkap, kajian tematik, podcast dakwah.
Twitter/X: Thread pemikiran, kutipan inspiratif, edukasi singkat.
Podcast (Spotify, Apple): Kajian audio untuk didengar sambil beraktivitas.
Website & Blog: Artikel mendalam, e-book, fatwa, opini Islam kontemporer.
Telegram & WhatsApp: Grup dakwah, broadcast, pengajian daring.
3. Membuat Konten Dakwah Berkualitas
Konten harus relevan, menarik, dan syar’i:
Konten Edukasi: Hukum Islam, fiqih, akidah, sejarah Islam.
Konten Reflektif: Kisah inspiratif, pengalaman hijrah, taubat.
Konten Kreatif: Komik dakwah, animasi, meme Islami, vlog Muslim.
Konten Interaktif: Q&A, polling, live kajian dengan tanya jawab.
4. Teknik Produksi dan Penyajian
Gunakan bahasa ringan dan relate dengan keseharian.
Tambahkan visual menarik (grafis, caption kuat, subtitle video).
Gunakan storytelling dan teknik copywriting agar menyentuh emosi.
Optimalkan dengan teknik SEO dan hashtag agar mudah ditemukan.
5. Maksimalkan Fitur Algoritma & Iklan
Konsisten posting untuk menjangkau algoritma.
Gunakan ads (Facebook/Instagram/TikTok Ads) untuk menyebar konten dakwah ke target tertentu (misalnya: pemuda Surabaya usia 18–25).
Kolaborasi dengan influencer Muslim untuk memperluas jangkauan.
6. Analisa dan Evaluasi
Gunakan tools analitik (Instagram Insight, YouTube Analytics, Google Analytics) untuk melihat:
Konten mana yang paling berdampak.
Waktu terbaik untuk posting.
Respon dan komentar audiens.
7. Menjaga Etika dan Akhlak Dakwah Digital
Tidak provokatif atau menyerang.
Berdakwah dengan hikmah dan kelembutan (QS An-Nahl: 125).
Jaga akurasi dalil dan hindari hoaks keagamaan.
Bersifat solutif, bukan hanya mengkritik.
Dalil Pendukung
ادْعُ إِلِىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…”
(QS. An-Nahl: 125)
Contoh Penerapan Nyata
@yukngaji: Kampanye dakwah dengan bahasa gaul dan visual kekinian.
Muslimdaily & HawaMuslimah: Konten dakwah via Instagram.
Podcast “Ngaji From Home”: Kajian tematik via audio.
IG @kabartabligh : konten dakwah ringan
Website kabartabligh.com : gaya bahasa kekinian, namun mudah dipahami gen z, gen alpha