Wakil Ketua PDM Surabaya: Teruslah Semangat Berdakwah dan Perkuat Sinergi
Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) di kawasan Trawas, Mojokerto, pada Rabu–Kamis (24–25/12/2025). Kegiatan ini menjadi ajang penguatan spirit dakwah sekaligus konsolidasi program kerja agar pelaksanaan dakwah Majelis Tabligh berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi umat.
Rakor dibuka oleh Wakil Ketua PDM Surabaya, Drs. H. Suhadi M. Sahli, M.Ag. Dalam sambutannya, Suhadi mengingatkan pentingnya menjaga semangat berkhidmat di Muhammadiyah. Ia mengutip pesan KH Ahmad Dahlan kepada ibu-ibu Aisyiyah, “Dadio kiai seng berkemajuan, ojo kesel-kesel beramal gawe Muhammadiyah,” sebagai penegasan bahwa dakwah memerlukan keteguhan dan keikhlasan yang terus dirawat.
Suhadi menegaskan bahwa Majelis Tabligh memegang peran strategis dalam mengelola dakwah Muhammadiyah demi menegakkan kalimat Allah. Karena itu, banyaknya aktivitas dakwah merupakan konsekuensi dari amanah besar yang diemban. Ia bersyukur karena pengajian sebagai ruh Persyarikatan masih terus hidup dan dilaksanakan secara rutin di berbagai tingkatan.
“Alhamdulillah, pengajian tetap berjalan, baik bulanan, mingguan, bahkan harian di sejumlah ranting dan cabang,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa aktivitas dakwah kerap melelahkan, namun seluruh ikhtiar tersebut merupakan amal kebaikan yang manfaatnya akan kembali kepada diri sendiri. Oleh sebab itu, kesabaran dan keistiqamahan menjadi kunci utama dalam berdakwah. Suhadi juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat serta memperkuat sinergi, baik antar pimpinan maupun dengan majelis dan lembaga lainnya.
“Teruslah berdakwah di Muhammadiyah dengan semangat dan bangun sinergi demi mewujudkan umat yang lebih kokoh,” pesannya.
Dalam arahannya, Suhadi menekankan agar setiap program kerja yang dirancang tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi memiliki keberlanjutan dan realisasi nyata. Ia menyoroti program satu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) satu rumah tahfidz serta rencana pendirian Muhammadiyah Qur’anic Center (MQC). Keberadaan MQC diharapkan dapat segera terwujud untuk mendukung sertifikasi guru tahfidz di sekolah, TPQ, maupun rumah tahfidz.
“Jangan sampai program yang sudah disusun hanya menjadi tulisan tanpa pelaksanaan,” tegasnya.
Selain itu, PDM Surabaya mengingatkan agar setiap Majelis dan Lembaga menyertakan laporan pada setiap kegiatan karena hal tersebut berpengaruh terhadap penilaian kinerja. Menutup sambutannya, Suhadi berpesan agar Majelis Tabligh tetap istiqamah dan tidak mudah menyerah dalam menggembirakan umat.
“Teruslah berdakwah dengan penuh semangat demi terwujudnya umat yang kaffah,” pungkasnya. (*)

