WATAK KITA, TERLIHAT SAAT SAFAR

Ngaji Dino Iki: # 1897
WATAK KITA, TERLIHAT SAAT SAFAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Traveling tends to magnify all human emotions.
(“Bepergian cenderung memperbesar semua emosi manusia.”)
Saat bepergian (safar) tentu kita ingin semuanya menyenangkan.
Perjalanannya, tempat tujuannya, makanannya. Tidak ada kendala berarti.
Perasaan senang tentu membuncah. Namun, bila ada satu atau lebih kejadian yang tak sesuai harapan, plus kondisi sudah lelah, ada orang yang emosinya mudah meluap. Disaat-saat itu, Akhlak sejatinya akan terungkap.
Rasulullah saw bersabda:
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنْ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ نَوْمَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ ……
Bukhari 2779: “Safar itu bagian dari siksa karena jika seorang dari kalian bepergian terkurangi tidur, makan dan minumnya.”….
Ibnu Qudamah berkata:
“Barangsiapa yang ketika bersafar mengalami kesusahan dan keletihan ia tetap berakhlak yang baik, maka ketika tidak bersafar ia akan berakhlak lebih baik lagi.”
Semoga kita tetap sopan dan santun dijalanan.
Termasuk selalu mematuhi rambu rambu lalu lintas, bila kita berkendaraan…
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya
Karimun Jawa 26.04.’25