Doa I’tidal

Iktidal adalah bangun dari rukuk. Dinamakan Iktidal karena artinya adalah meluruskan. Rasulullah ﷺ bersabda:

ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا

“kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397).

Doa ini mengandung tahmid, pujian dan sanjungan kepada Allah ﷻ dengan bentuk sanjungan yang paling tinggi karena Allah ﷻ memang satu-satunya yang berhak dipuja dan dipuji serta disanjung dengan bentuk pujian setinggi ini. Allah ﷻ telah memberikan kita nikmat yang begitu banyak; baik nikmat yang tampak maupun yang tidak tampak; yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari; yang berkaitan dengan perkara dunia kita maupun perkara akhirat kita; semuanya wajib disyukuri dengan senantiasa berusaha mentaati Allah ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.

Rasulullah bersabda tentang orang yang membaca doa ini :

إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Jika imam mengucapkan sami’allahu liman hamidah, maka hendaklah kalian mengucapkan ‘robbana wa lakal hamdu’. Karena siapa saja yang ucapannya tadi berbarengan dengan ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus.” (HR. Bukhari no. 796 dan Muslim no. 409)

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ

Penjelasan I’rab