Gen Z, Adab, dan Digitalisasi, Saatnya Kembali ke Teladan Rasulullah

Oleh Syahroni Nur Wachid
Kabartabligh.com – Pada masa Rasulullah ﷺ, pendidikan adab bagi anak-anak menjadi perhatian utama dalam membentuk karakter yang mulia.
Rasulullah ﷺ memberikan teladan langsung dalam mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.
Beliau menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan rasa hormat kepada orang tua serta sesama. Sebagai contoh, Rasulullah ﷺ mengajarkan adab makan kepada anak kecil dengan bersabda:
“يَا غُلَامُ، سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ”
Artinya: “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari (bagian makanan) yang dekat denganmu.”
Selain itu, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya bersikap adil terhadap semua anak. Diriwayatkan oleh an-Nu’man bin Basyir Ra, bahwa bapaknya membawanya menghadap Rasulullah ﷺ dan berkata: “Sesungguhnya aku memberikan seorang budakku kepada anakku ini.” Rasulullah bertanya: “Apakah seluruh anakmu engkau beri pemberian yang sama dengannya?” Dia menjawab: “Tidak.” Rasulullah ﷺ bersabda: “Jangan engkau persaksikan aku dalam kejahatan.”
Namun, fenomena adab anak-anak pada masa kini menunjukkan penurunan yang memprihatinkan. Pengaruh teknologi dan media sosial menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi perilaku anak-anak.
Menurut Dr. Nurul Zuriah MSi, dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Malang, hilangnya kesopanan dan etika pada anak-anak zaman sekarang disebabkan oleh berbagai hal, termasuk pengaruh media sosial, kurangnya pengawasan orang tua, serta tidak adanya pendidikan etika yang memadai.
Data dari survei yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta pada tahun 2021 menunjukkan bahwa semangat konservatisme di kalangan anak muda meningkat dibandingkan generasi sebelumnya.
Namun, peningkatan ini tidak sejalan dengan tingkat religiusitas mereka, yang ditunjukkan dengan menurunnya adab dan etika dalam berinteraksi.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menanamkan kembali nilai-nilai adab kepada anak-anak.
Pendidikan adab harus dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua perlu menjadi panutan dengan menunjukkan adab yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah juga harus mengintegrasikan pendidikan karakter dan adab ke dalam kurikulum, bukan hanya sebagai pelajaran tambahan tetapi sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Selain itu, penting untuk mengajarkan etika digital kepada anak-anak. Anak-anak perlu diajarkan etika digital, termasuk cara berperilaku yang sopan di dunia maya, menghargai privasi orang lain, dan memahami konsekuensi dari tindakan online mereka.
Literasi digital yang mencakup penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab harus menjadi bagian dari pendidikan mereka.
Dengan meneladani metode pendidikan Rasulullah ﷺ dan menyesuaikannya dengan tantangan era digital, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dengan adab yang baik dan mampu menghadapi dinamika zaman dengan bijak.