Hadapi Dengan Senyuman

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1855

HADAPI DENGAN SENYUMAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

When we choose to see the good in everything, life starts giving us more reason to smile.
(“Ketika kita memilih untuk melihat kebaikan dalam segala hal, hidup mulai memberikan lebih banyak alasan untuk tersenyum.”)

Terkadang, kita lupa menghargai kebaikan, walau kecil, orang-orang sekitar yang telah Allah swt anugerahkan membersamai kita.
Termasuk tetangga, rekan kerja, komunitas atau mereka yang telah berbuat baik dan menghargai eksistensi kita.

Pandai pandailah kita bersyukur dan Syukurilah segala yang menimpa diri kita.
Karena Allah swt berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
And remember! your Lord caused to be declared (publicly): “If ye are grateful, I will add more (favours) unto you; but if ye show ingratitude, truly My punishment is terrible indeed.”
Artinya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).

Dan berterimakasihlah, kepada sesama orang (teman), sebab Nabi Muhammad saw bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (Abu Daud: 4177).

Memilih untuk selalu melihat kebaikan orang lain, melatih diri untuk menemukan hikmah dan tulus melakukan kebaikan yang sama.
Mereka mungkin ada yang berbeda keyakinan. Semoga Allah memberi hidayah, lalu kelak bertetangga di surga.
Lalu Tersenyum bahagia bersama.

Jadilah orang yang murah senyum kepada semua orang, sebab Rasulallah juga berkarakter seperti itu.
Dalam riwayat hadits disebutkan:
مَا رَأَيْتُ أَوْ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ حَدِيثًا إِلَّا تَبَسَّمَ
Musnad Ahmad 20739: “Tidak pernah aku melihat dan mendengar Rasulullah saw menyampaikan suatu hadits kecuali beliau tersenyum.”

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *