JALAN MULIA MENUJU BAHAGIA

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1937

JALAN MULIA MENUJU BAHAGIA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

The highest levels in Jannah are full one who cries at night to Allah SWT and smiles during day to people.
(“Derajat tertinggi (di Jannah) adalah bagi orang yang menangis di malam hari kepada Allah swt dan tersenyum di siang hari kepada setiap orang.”)

Kutipan ini menggambarkan keseimbangan spiritual seorang hamba yang shalih.
Pertama, tangisan malam adalah tanda keintiman dengan Allah swt, dan penyesalan atas dosa, serta harapan hanya kepada-Nya.
Allah swt berfirman:
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Their limbs do forsake their beds of sleep, the while they call on their Lord, in Fear and Hope: and they spend (in charity) out of the sustenance which We have bestowed on them.
Artinya:
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. As-Sajdah: 16).

Ibnul Qayyim berkata:
“Tangis karena takut kepada Allah swt memadamkan api dosa, menghidupkan hati, dan mengangkat derajat.”

Kedua, senyum di waktu siang pertanda akhlak mulia terhadap sesama.
Rasulullah saw bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Sunan Tirmidzi 1879: “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.”

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fathur Rabbani berkata:
“Orang arif tak membebani manusia dengan kesedihannya. Ia hadirkan kegembiraan sebagai hadiah dari Tuhannya.”

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *