JANGAN RAGU MELANGKAH

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1965

JANGAN RAGU MELANGKAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Opportunities are like sunrises, if you wait too long, you miss them.
(“Kesempatan itu seperti matahari kala terbit, jika kamu menunggu terlalu lama, kamu telah melewatkannya.”)

Rasulallah saw telah bersabda:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Sunan Tirmidzi 2442: “Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan.”
لَا يَتَخَلَّجَنَّ فِي صَدْرِكَ
Sunan Abu Daud 3290: “Janganlah ada keraguan ada dalam hatimu “

Seringkali kita tahu ada kesempatan emas di depan mata untuk belajar, untuk berubah, atau memulai bisnis, atau lainnya, tapi kita terbuai oleh rasa nyaman, keraguan, atau menunggu ‘waktu yang tepat’.

Sebelum kita sadari, kesempatan itu telah berlalu, bagai matahari yang telah tinggi, meninggalkan penyesalan.
Bangun dan raih kesempatan sebelum ia beranjak pergi.

Napoleon Hill berkata:
“Jangan menunggu. Waktu yang tepat tidak akan pernah datang.”
Zig Ziglar menasihati:
“Anda tidak harus hebat untuk mulai, tetapi Anda harus mulai untuk menjadi hebat.”
Salim A. Fillah berkata:
“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton dalam panggung kehidupan, sementara orang lain tampil sebagai pemain hanya karena kita ragu melangkah.”

Rasulallah saw telah bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ لَا شَكَّ فِيهِ وَجِهَادٌ لَا غُلُولَ فِيهِ وَحَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ قِيلَ فَأَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ قَالَ طُولُ الْقُنُوتِ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ جُهْدُ الْمُقِلِّ قِيلَ فَأَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ هَجَرَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قِيلَ فَأَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ جَاهَدَ الْمُشْرِكِينَ بِمَالِهِ وَنَفْسِهِ قِيلَ فَأَيُّ الْقَتْلِ أَشْرَفُ قَالَ مَنْ أُهَرِيقَ دَمُهُ وَعُقِرَ جَوَادُهُ
Sunan Nasa’i 2479: Nabi saw ditanya; “Amal apa yang paling utama?” Beliau bersabda: “Keimanan tanpa ada keraguan padanya, jihad tanpa ada kedengkian dan haji mabrur.” Beliau ditanya; “Shalat apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Lama dalam berdoa ketika shalat; sebelum ruku’ dan setelahnya.” Dikatakan; “Sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Sedekah yang diupayakan dengan kerja keras saat rejekinya terbatas.” Dikatakan; “Hijrah apa yang paling utama?” Beliau menjawab: “Orang yang berhijrah (meninggalkan) apa yang Allah Azza Wa Jalla haramkan._

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *