KEBERKAHAN HIDUP DALAM PANDANGAN SUFI
Ngaji Dino Iki: # 1770
KEBERKAHAN HIDUP DALAM PANDANGAN SUFI
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah for every blessing Allah swt has given me, hidden or apparent. And for everything Allah swt protected me from; wether I know or don’t.
(“Alhamdulillah untuk setiap berkah yang Allah swt berikan kepadaku; baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Dan untuk semua [keburukan] yang Allah swt lindungi darinya, baik yang saya ketahui maupun tidak.”)
Syaikh Ibrahim bin Adham ra. suatu ketika pernah terlibat dialog dengan salah seorang kafir zindiq yang tidak percaya akan eksistensi barokah.
Zindiq itu berkelekar, “Yang namanya barokah itu jelas tidak ada (hanya mitos)”.
Mendengar itu, Syaikh Ibrahim lantas menanggapi pernyataannya:
Bin Adham: Pernahkah kamu melihat anjing dan kambing ?
Zindiq : Ia, tentu…
Bin Adham : Mana dari keduanya yang lebih banyak berreproduksi dalam melahirkan anak-anaknya ?
Zindiq : Pastinya anjing, anjing bisa melahirkan sampai 7 anak anjing sekaligus. Sedangkan kambing hanya mampu melahirkan setidaknya hanya 3 anak kambing saja.
Bin Adham : Coba perhatikan lagi di sekelilingmu, manakah yang lebih banyak populasinya antara anjing dan kambing?
Zindiq : Aku lihat kambing lebih mendominasi, jumlahnya lebih banyak dibandingkan anjing.
Bin Adham : Bukankah kambing itu sering disembelih ? Entah itu untuk keperluan hidangan jamuan tamu, prosesi kurban Idul Adha, acara aqiqah, atau momen istimewa dan hajat lainnya? Tapi ajaibnya spesies kambing tidak kunjung punah dan bahkan jumlahnya justru nampak melebihi anjing.
Zindiq : Iya, iya, betul sekali
Bin Adham : Begitulah gambaran barokah
Zindiq : Jika tamsilnya begitu, lalu kenapa justru kambing yang mendapat berkah, bukan anjing?
Syaikh Ibrahim Bin Adham kemudian menutup dialog itu dengan jawabannya yang cukup menyentil:
لأن الأغنام تنوم أول الليل و تصحى قبل الفجر فتدرك وقت الرحمة فتنزل عليها البركة. وأما الكلاب تنبح طول الليل فإذا دَنا وقت الفجر هجست ونامت ويفوت عليها وقت الرحمة فتنزع منها البركة
Karena kambing lebih memilih tidur di awal petang tapi, ia selalu bangun sebelum fajar, di saat itulah ia mendapati waktu yang penuh dengan rahmat, hingga akhirnya turunlah berkah kepadanya. Beda halnya dengan anjing, ia doyan menggonggong sepanjang malam, tetapi disaat menjelang fajar ia malah pergi tidur sampai melewatkan saat-saat turunnya kucuran rahmat dan ia pun tidak kebagian berkah.
Mari kita galakkan shalat tahajjud dengan istiqamah (ajek), agar keberkahan tercurah untuk kita.
In syaa Allah.
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya