KERAKUSAN DAN PENDERITAAN

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki: # 1692

KERAKUSAN DAN PENDERITAAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

It isn’t life circumstance that makes us suffer it’s the attachment to life circumstances that makes us suffer.
(“Bukan keadaan hidup yang membuat kita menderita. Keterikatan pada keadaan hiduplah yang membuat kita menderita.”)

Allah swt telah berfirman:
 وَبَلَوْنٰهُمْ بِا لْحَسَنٰتِ وَا لسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“And We tested them with good [times] and bad that perhaps they would return [to obedience].”
Artinya:
Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. Al A’raf:168).

Merasa menderita karena keadaan hidup ternyata bukan terjadi pada orang yang miskin saja, mereka yang sudah berlimpah harta pun sama.

Rasullullah saw bersabda:
“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan, semboyan dan kesukaannya, maka Allah menjadikan hartanya berlimpah dan menjadikan kefakiran di depan matanya.” (ad-Darimi: 335).

Kerakusannya kepada dunia membuatnya menderita, hingga melihat dirinya selalu kekurangan harta.

Ibnul Qayyim berkata:
“Orang yang mencintai dunia (berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (penderitaan):
1). Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya.
2). Kepayahan yang tiada henti.
3). Penyesalan yang tiada berakhir.”

Karenanya kita dianjurkan Nabi Muhammad saw dari riwayat Darimi di atas:
“Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan, semboyan, dan kesukaannya, Allah mencukupkan kekurangannya dan Allah menjadikan kekayaannya di hatinya.”

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu

Dr. Imam Syaukani, MA
Bandara Internasional Qatar
Ahad, 4 Pebruari 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *