MENASEHATI DIRI SENDIRI

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1854

MENASEHATI DIRI SENDIRI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Among all the people in the world, the one most deserving of your constant advice is yourself.
(“Dari banyak manusia di dunia, seseorang yang paling pantas untuk terus-menerus kamu nasihati adalah dirimu sendiri.”)

Allah swt telah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
O ye who believe! Save yourselves and your families from a Fire whose fuel is Men and Stones…
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (QS. at Tahriem: 6).

Dengan menasihati diri, kita menjadi:
Pertama, lebih sadar diri akan kekuatan dan kelemahan pribadi untuk perbaikan diri yang efektif. Aristoteles berkata: “Memahami diri sendiri adalah awal dari segala kebijaksanaan.”

Kedua, menuntun kita pada konsistensi antara perkataan dan perbuatan (walk the talk).
Ketiga, bertransformasi menjadi versi terbaik diri.
Keempat, membangun integritas, kredibilitas dan kepercayaan orang lain.

Mari nasihati diri selalu untuk menjadi lebih baik setiap harinya.

Agama adalah nasehat, sebagaimana sabda Rasulallah saw:
إِنَّ الدِّينَ النَّصِيحَةُ إِنَّ الدِّينَ النَّصِيحَةُ إِنَّ الدِّينَ النَّصِيحَةُ قَالُوا لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Sunan Nasa’i 4128: “Sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat, sesungguhnya agama itu adalah nasehat.” Para sahabat bertanya untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Untuk Allah, kitabNya, rasulNya, dan para pemimpin kaum muslimin serta mereka secara umum.”

Al-Ajulani dalam Kasyful Khafa’, mengatakan:
bahwa Abdul Aziz bin Abi Rawwad pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw yang berkata kepadanya: “Barangsiapa yang dua harinya (hari ini dan kemarin) sama maka ia telah merugi, barangsiapa yang harinya lebih jelek dari kemarin, maka ia tergolong orang-orang yang terlaknat.”

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *