Mengucapkan Salam dan Sopan dalam Berbicara, Rahasia Gaul Keren ala Gen Alpha

salam

Kabartabligh.com – Akhlak mulia merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter individu yang beradab dan beretika. Dalam konteks hubungan sosial, khususnya antara teman dan guru, mengucapkan salam dan berbicara dengan sopan menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Perilaku ini tidak hanya mencerminkan penghormatan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Mengucapkan Salam: Tanda Penghormatan dan Kasih Sayang

Mengucapkan salam adalah salah satu bentuk akhlak yang diajarkan dalam Islam. Salam bukan sekadar ucapan, tetapi juga doa dan harapan baik bagi penerimanya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ”

Artinya: “Maka apabila kamu memasuki (suatu) rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam kepada) dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik.” (QS. An-Nur: 61)

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menyebarkan salam dalam interaksi sosial. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:

“لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ”

Artinya: “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)

Mengucapkan salam kepada teman dan guru mencerminkan rasa hormat dan kepedulian. Hal ini juga memperkuat hubungan dan menciptakan suasana yang positif dalam lingkungan belajar maupun pergaulan sehari-hari.

Sopan dalam Berbicara: Cerminan Akhlak Mulia

Berbicara dengan sopan adalah manifestasi dari akhlak yang baik. Cara kita berbicara mencerminkan kepribadian dan penghormatan kita terhadap orang lain. Allah SWT berfirman:

“وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا”

Artinya: “Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83)

Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya menjaga lisan. Beliau bersabda:

“مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ”

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam konteks hubungan dengan guru, berbicara dengan sopan menjadi sangat krusial. Guru adalah sosok yang memberikan ilmu dan bimbingan, sehingga penghormatan melalui ucapan dan sikap menjadi kewajiban bagi setiap murid.

Fenomena Terkini: Pentingnya Akhlak dalam Interaksi Sosial

Di era digital saat ini, interaksi sosial tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga melalui media sosial dan platform komunikasi lainnya. Sayangnya, kebebasan berkomunikasi ini seringkali disalahgunakan, sehingga sopan santun dalam berbicara mulai terabaikan.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia menunjukkan peningkatan kasus ujaran kebencian dan bullying di dunia maya. Hal ini menandakan bahwa nilai-nilai akhlak dalam berkomunikasi mulai memudar. Oleh karena itu, penanaman kembali pentingnya mengucapkan salam dan berbicara dengan sopan menjadi urgensi yang tidak bisa diabaikan.

Mengucapkan salam dan berbicara dengan sopan kepada teman dan guru adalah refleksi dari akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam. Perilaku ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh rasa hormat. Di tengah tantangan era digital, menjaga etika dalam berkomunikasi menjadi semakin penting untuk membentuk masyarakat yang beradab dan beretika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *