MENGUSIR BADAI KEHIDUPAN
Ngaji Dino Iki # 1828
MENGUSIR BADAI KEHIDUPAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Stop trying to calm the storm. Calm yourself the storm will pass.
(“Berhentilah upaya menenangkan badai. Tenangkan dirimu. Badai akan berlalu.”)
Jaga ketenangan dan kestabilan emosi, maka kita akan lebih siap menghadapi berbagai situasi.
Kiat ini dari Stephen Covey:
“Orang yang proaktif memfokuskan upaya mereka pada hal-hal yang dapat mereka lakukan. Energi mereka positif, meluas, dan menguatkan, yang menyebabkan Circle of Influence mereka meningkat.”
Sebarkan energi positif kita kepada mereka yang terdampak badai di dalam organisasi dan stakeholders kita.
Kesabaran menghadapi setiap situasi ditekankan di dalam Al-Quran, karena setiap ujian akan berlalu dengan izin Allah.
Allah swt mengingatkan kita:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ—الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Be sure We shall test you with something of fear and hunger, some loss in goods or lives or the fruits (of your toil), but give glad tidings to those who patiently persevere. — Who say, when afflicted with calamity: “To Allah we belong, and to Him is our return”
Artinya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar — (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Al-Baqarah: 156).
Dalam riwayat hadits, diceritakan, dari Sa’id bin Abu Sa’id Al Khudri dari Bapaknya, bahwasanya ia mengeluh kepada Rasulullah saw tentang kebutuhannya, maka Rasulullah saw pun bersabda kepadanya:
اصْبِرْ أَبَا سَعِيدٍ فَإِنَّ الْفَقْرَ إِلَى مَنْ يُحِبُّنِي مِنْكُمْ أَسْرَعُ مِنْ السَّيْلِ عَلَى أَعْلَى الْوَادِي وَمِنْ أَعْلَى الْجَبَلِ إِلَى أَسْفَلِهِ
Musnad Ahmad 10952: “Bersabarlah wahai Abu Sa’id, karena sesungguhnya kefakiran yang menimpa seseorang yang mencintaku, adalah lebih cepat dari banjir di atas bukit atau di atas gunung yang turun ke bawah.”
Ujian yang dihadapi dengan kesabaran, maka ujian tersebut akan cepat berlalu, seperti berlalunya air yang mengalir turun dari atas bukit.
Ibnul Qayyim berpesan:
“Kesabaran adalah separuh dari iman, dan tawakal adalah yang menyempurnakannya. Ketika seseorang mampu bersabar dan menyerahkan urusan kepada Allah, ia akan melihat bahwa badai kehidupannya tidak akan bertahan lama.”
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya