MENTOR DAN PEMIMPIN HEBAT

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1825

MENTOR DAN PEMIMPIN HEBAT

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

A mentor empowers a person to see a possible future and believe it can be obtained.
“Seorang mentor memberdayakan seseorang untuk melihat masa depan yang mungkin dicapai dan meyakini bahwa itu dapat diraih.”)

Mentor adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang tertentu, dan membantu orang lain berkembang.
Mentor dapat memberikan bimbingan, nasihat, dan dukungan untuk membantu orang lain mencapai potensi maksimalnya.

Allah swt telah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
O ye who believe! persevere in patience and constancy; vie in such perseverance; strengthen each other; and fear Allah; that ye may prosper.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung (QS. Ali Imran: 200)

Peran mentor sangat krusial dalam membimbing dan menginspirasi individu untuk mencapai potensi penuh mereka.

Motivator Bob Proctor berkata:
“Seorang mentor adalah seseorang yang melihat lebih banyak bakat dan kemampuan dalam dirimu daripada yang kamu lihat dalam dirimu dan membantu mengeluarkannya darimu.”

Mentor utama Sultan Mehmet II adalah Syaikh Akşemseddin sejak Mehmet kecil. Ia memainkan peran krusial dalam mendidik dan membimbing karakter Mehmet muda secara spiritual, intelektual, hingga keyakinan pada visi besar:
“Konstantinopel akan ditaklukkan…”.

Terdapat riwayat hadits,dari Abdullah bin Busyr Al Khats’ami dari bapaknya bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda:
لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الْأَمِيرُ أَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ قَالَ فَدَعَانِي مَسْلَمَةُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ فَسَأَلَنِي فَحَدَّثْتُهُ فَغَزَا الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ
Musnad Ahmad 18189: “Konstantinovel benar-benar akan ditaklukkan, maka senikmat-nikmat pemimpin adalah pemimpinnya dan senikmat-nikmat pasukan adalah pasukan itu.” Lalu Maslamah bin Abdul Malik pun memanggilku dan bertanya kepadaku, maka aku menceritakan hadits itu, dan setelah itu, ia pun memerangi Konstantinovel.

Ucapannya (Sultan Mehmet I) yang masyhur:
“Wahai anakku, bersiaplah, engkaulah yang akan merealisasikan kabar gembira Rasulullah saw, engkau adalah pemimpin yang disebut dalam hadits itu.”

Atas ijin dan kehendak Allah swt, Mehmet lalu berhasil menaklukkan Konstantinopel di usia 21 tahun.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *