MUBAZIR DAN ISRAF
Ngaji Dino Iki # 1791
MUBAZIR DAN ISRAF
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
It is enough to consider a person wasteful and excessive, that he eats whenever he craves.
(“Cukuplah seseorang dianggap mubazir dan israf bila ia makan kapan saja dia kepingin.”)
Allah swt telah berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Eat and drink: but waste not by excess, for Allah loveth not the wasters.
Artinya:
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan (israf). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31).
Dalam hal makan, Rasulallah saw mengingatkan:
إِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sunan Ibnu Majah 3342: “Sesungguhnya manusia yang paling banyak kenyang di dunia adalah manusia yang paling lapar di hari kiamat.”
Ibnu ‘Asyur berpendapat dalam kitabnya at-Tahrir wat-Tanwir, ayat di atas terdapat prinsip-prinsip pemeliharaan kesehatan, khususnya mengenai makanan. Perintah di atas adalah perintah untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum, namun bukan sebagai bentuk pengharaman.
Terkait dua istilah yang diungkapkan Umar ra di atas, umat Islam Indonesia banyak yang salah menggunakan istilah Israf dan mubazir.
Ibnu ‘Abidin menjelaskan, “Israf adalah memanfaatkan atau menggunakan sesuatu yang halal namun sudah berlebihan dari yang pantas.
Sedangkan Mubazir adalah memanfaatkan sesuatu pada sesuatu yang tidak pantas (maksiat).”
Tentang Mubazir, Allah swt telah berfirman:
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا – إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
but squander not (your wealth) in the manner of a spendthrift. — Verily spendthrifts are brothers of the Evil Ones; and the Evil One is to his Lord (Himself) Ungrateful.
Artinya:
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (QS. Al-Isra’: 26-27).
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya