Respect or Regret? Pilih Jadi Teman Baik atau Tukang Bully?

Kabartabligh.com – Perilaku mengejek atau membully teman dan guru merupakan tindakan yang sangat tercela dalam ajaran Islam. Perbuatan ini tidak hanya merusak hubungan antar individu, tetapi juga berdampak negatif pada perkembangan mental dan spiritual seseorang. Islam menekankan pentingnya menjaga akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama, termasuk dengan teman dan guru.
Larangan Mengejek dalam Al-Qur’an
Allah SWT secara tegas melarang umat-Nya untuk saling mengejek atau merendahkan satu sama lain. Hal ini tercantum dalam Surah Al-Hujurat ayat 11:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain, karena boleh jadi wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)
Ayat ini menekankan bahwa tindakan mengolok-olok, mencela, dan memberikan julukan buruk adalah perbuatan yang dilarang. Allah mengingatkan bahwa orang yang diperolok-olokkan mungkin lebih baik di sisi-Nya daripada yang mengolok-olok. Oleh karena itu, menjaga lisan dan sikap dalam berinteraksi dengan sesama sangatlah penting.
Hadis tentang Larangan Menyakiti Sesama Muslim
Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama Muslim dan melarang perbuatan yang dapat menyakiti orang lain. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “لَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا يَخْذُلُهُ، وَلَا يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا” وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، “بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ، وَمَالُهُ، وَعِرْضُهُ”
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling menipu, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi, dan janganlah kalian menjual di atas penjualan saudara kalian. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya, tidak membiarkannya (dalam kesulitan), dan tidak meremehkannya. Takwa itu di sini’—beliau menunjuk ke dadanya tiga kali. ‘Cukuplah seseorang dianggap berbuat jahat jika ia meremehkan saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.'” (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa seorang Muslim tidak boleh menzalimi, meremehkan, atau membiarkan saudaranya dalam kesulitan. Sikap saling menghormati dan menjaga kehormatan sesama Muslim adalah kewajiban yang harus dijunjung tinggi.
Fenomena Bullying dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun ajaran Islam dengan jelas melarang perbuatan mengejek dan membully, fenomena ini masih sering terjadi, terutama di lingkungan pendidikan. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa kasus bullying di lingkungan pendidikan terus meningkat. Pada tahun 2022, KPAI mencatat lebih dari 2.000 laporan kasus bullying di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga akhlak dalam berinteraksi masih perlu ditingkatkan.
Dampak Negatif Bullying dan Solusinya
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti atau merendahkan orang lain, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Perilaku ini dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, atau media sosial. Bullying tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada pelaku dan lingkungan sekitar.
1. Dampak bagi Korban
Korban bullying sering mengalami berbagai dampak negatif, baik secara fisik maupun mental, di antaranya:
- Gangguan psikologis
Korban sering merasa cemas, takut, atau depresi akibat perlakuan yang diterima. Mereka bisa kehilangan rasa percaya diri dan merasa tidak berharga. - Prestasi akademik menurun
Korban bullying sering merasa tidak nyaman di sekolah atau lingkungan kerja, sehingga sulit berkonsentrasi dan mengalami penurunan prestasi. - Gangguan kesehatan fisik
Stres akibat bullying dapat menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan bahkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. - Risiko bunuh diri
Dalam kasus ekstrem, korban bullying bisa mengalami tekanan mental yang sangat berat hingga berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Menurut WHO, bunuh diri akibat bullying merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di kalangan remaja.
2. Dampak bagi Pelaku
Pelaku bullying juga mengalami dampak negatif, di antaranya:
- Perilaku agresif berkepanjangan
Jika dibiarkan, pelaku bullying bisa tumbuh menjadi individu yang tidak memiliki empati dan terbiasa menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. - Masalah hukum dan sosial
Jika perilaku bullying berlanjut hingga dewasa, mereka bisa berurusan dengan hukum akibat tindakan kekerasan atau pelecehan terhadap orang lain. - Kesulitan dalam hubungan sosial
Orang yang sering membully cenderung sulit menjalin hubungan baik dengan orang lain karena sikap kasar dan kurangnya empati.
3. Dampak bagi Lingkungan Sekitar
Lingkungan yang dipenuhi dengan bullying akan mengalami berbagai dampak negatif, seperti:
- Rasa takut dan ketidaknyamanan
Jika bullying terjadi di sekolah atau tempat kerja, orang lain mungkin merasa tidak aman dan takut menjadi korban selanjutnya. - Menurunnya kualitas pendidikan atau produktivitas kerja
Lingkungan yang tidak sehat akibat bullying membuat suasana belajar atau bekerja menjadi tidak kondusif. - Terbentuknya budaya kekerasan
Jika bullying dibiarkan, generasi berikutnya akan menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan dapat diterima.
Solusi untuk Mengatasi Bullying
1. Meningkatkan Kesadaran akan Dampak Buruk Bullying
Pendidikan tentang bahaya bullying harus diberikan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Guru dan orang tua harus memberikan pemahaman bahwa menghormati sesama adalah bagian dari akhlak yang baik.
2. Membangun Rasa Empati dan Saling Menghormati
Islam mengajarkan untuk selalu bersikap baik terhadap sesama. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menanamkan nilai-nilai ini, seseorang akan lebih mudah memahami perasaan orang lain dan tidak akan melakukan bullying.
3. Peran Sekolah dan Keluarga
- Sekolah harus membuat kebijakan tegas terhadap bullying, seperti hukuman bagi pelaku dan perlindungan bagi korban.
- Keluarga harus mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam, kasih sayang, dan keterbukaan dalam berkomunikasi agar anak merasa nyaman berbicara tentang masalahnya.
4. Melaporkan dan Mencegah Bullying
Jika seseorang melihat tindakan bullying, ia harus berani bertindak, baik dengan menegur pelaku, membantu korban, atau melaporkan kepada pihak yang berwenang.
5. Memanfaatkan Teknologi untuk Edukasi
Di era digital, banyak kampanye anti-bullying yang bisa dijalankan melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Bullying adalah perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Dampaknya sangat berbahaya bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu ada tindakan nyata dari individu, keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah dan mengatasi bullying. Islam mengajarkan untuk selalu bersikap baik kepada sesama, menghormati guru, dan tidak menyakiti teman. Dengan menerapkan ajaran ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh kasih sayang.