TAJAMNYA LISAN KITA
Ngaji Dino Iki # 1973
TAJAMNYA LISAN KITA
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
The anger of a noble person can be seen from his attitude, and the anger of an ignorant can be seen from his words.
(Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh bisa terlihat dari lisannya.)
Mereka yang berhati mulia, meski marah, sikapnya tetap terjaga.Amarahnya tidak meledak-ledak menjadi kata-kata kasar atau tindakan merusak, tetapi terwujud dalam kearifan dan sikap yang menjaga martabat.
Sebaliknya, mereka yang amarahnya tak terkendali hanya akan melahirkan ucapan bak silet tajam yang melukai hati dan perasaan orang lain.
Mereka yang mulia lebih memilih untuk: Bersegera kepada ampunan Allah swt.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Be quick in the race for forgiveness from your Lord, and for a Garden whose width is that (of the whole) of the heavens and of the earth, prepared for the righteous.
Artinya:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS. Ali Imran: 133)
Dari pada, terlempar ke neraka.
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
Shahih Bukhari 5996: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur.”
Rasulallah saw juga pernah bersabda:
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ أَعْضَاءَهُ تُكَفِّرُ لِلِّسَانِ تَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّكَ إِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَأَنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Musnad Ahmad 11472: “Apabila manusia berada pada waktu pagi, maka seluruh anggota tubuhnya mengatakan kepada lisannya; ”Bertakwalah kamu kepada Allah, sebab kami tergantung kepadamu, apabila kamu lurus maka kamipun akan lurus dan apabila kamu melenceng, maka kamipun akan melenceng.”
Syaikh Al-Qarny dalam bukunya La Tahzan berkata:
“Diam saat marah adalah sebuah kekuatan, dan memaafkan adalah sebuah kemuliaan yang mengangkat derajat seseorang di dunia dan akhirat.”
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, M.A.
Wakil ketua PDM Surabaya

