BELAJAR DARI KARAKTER BAMBU

Ngaji Dino Iki # 1927
BELAJAR DARI KARAKTER BAMBU
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Be like the Bamboo. The higher you grow the deeper you bow.
(“Jadilah seperti bambu. Semakin tinggi kau tumbuh, semakin dalam engkau merunduk.”)
Setiap ciptaan Allah swt, mempunyai karakter khusus dan unik. Semua ditujukan untuk manusia, agar bisa mengambilnya sebagai pelajaran.
Terhadap ciptaan Allah swt, orang beriman akan selalu menyambutnya dengan ucapan:
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Our Lord! not for naught hast thou created (all) this! Glory to Thee! Give us salvation from the Penalty of the Fire.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191)
Rumpun Bambu, meski tinggi dan kokoh, tetap lentur dan merunduk, melambangkan kekuatan yang berakar pada fleksibilitas dan rendah hati.
Stephen Covey menasehati kita, dalam tulisannya:
Put First Things First:
“Rendah hati adalah ibu dari segala kebajikan. Keberanian, kasih sayang dan kebijaksanaan – mereka mengalir dari kerendahhatian.”
Nabi Muhammad saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا وَلَا يَبْغِي بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ
Sunan Ibnu Majah 4204: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya kalian bersikap rendah hati.” dan janganlah sebagian kalian berbuat aniaya terhadap sebagian yang lain.”
Banyak tokoh besar Islam yang menaati perintah ini. Termasuk Salahuddin Al-Ayyubi.
Ketika berhasil menaklukkan Yerusalem, ia turut melayani tentara salib dan Yahudi yang terluka, ia berkata:
“Aku hanyalah hamba Allah yang lemah. Kemenangan datang dari-Nya, bukan dariku dan pasukanku.”
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu
Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya